JAKARTA – Menteri Perindustrian Indonesia Ke-22 pada Kabinet Indonesia Bersatu (2004) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Prof. Fahmi Idris bin Idris Marah Bagindo meninggal dunia.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un telah berpulang Bapak Prof. H Fahmi Idris bin Idris Marah Bagindo,” tulis pesan berantai yang diterima di Jakarta, Ahad (22/5).
Prof. Fahmi Idris diketahui meninggal dunia pada pukul 10.00 WIB di ICU Rumah Sakit Medistra Jakarta. Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia Ke-20 era Presiden BJ Habibie tersebut meninggal dunia pada umur 79 tahun.
Orang tua dari Fahira Idris anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI tersebut akan disemayamkan di rumah duka yang beralamat di Mampang Prapatan IV
Nomor 20, Jakarta Selatan.
Baca juga: Penulis Lupus, Hilman Hariwijaya Tutup Usia
Pihak keluarga juga menyampaikan permohonan maaf apabila semasa hidup Prof. Fahmi Idris pernah berbuat salah dan khilaf.
“Mohon dimaafkan Ayah Fahmi Idris jika selama hidup memiliki salah dan khilaf,” tulis pesan tersebut.
Fahira Idris mengatakan tujuh hari sebelum wafat, orang tuanya sempat mengundang kedua anaknya untuk makan siang bersama.
“Foto ini diambil tepat tujuh hari lalu, saat ayah mengundang saya dan adik saya makan siang bersama di salah satu restoran favorit beliau,” cuit Fahira Idris melalui akun Twitternya.
Baca juga: Pengangkat Jenazah Pahlawan Revolusi, Pelda KKO (Purn) Soegimin Tutup Usia
Dalam unggahan foto tersebut, Fahira Idris tampak berdiri bersama Prof Fahmi Idris yang mengenakan kemeja berwarna dongker dan celana panjang warna krem.
“Mohon keikhlasan doanya dari sahabatku untuk kesembuhan ayah saya Bapak H. Fahmi Idris yang sedang sakit,” tulis Fahira Idris.
Fahmi Idris meninggalkan satu orang istri bernama Yenni Fatmawati dan dua orang anak, yaitu Fahira Idris dan Fahrina Fahmi Idris. Fahmi pernah terpilih menjadi anggota DPR-GR mewakili kalangan mahasiswa serta Ketua Fraksi Golkar di MPR RI.
Ia diketahui juga menjabat sebagai Dewan Penasehat Ormas dan LBH Bang Japar (Kebangkitan Jawara dan Pengacara) mulai Februari 2017.