Naval Group-PT PAL Indonesia Teken Kontrak Pembelian 2 Kapal Selam Scorpène Evolved

JAKARTA – Perusahaan galangan kapal plat merah PT PAL Surabaya dan French Naval Group telah menandatangani kontrak pembelian dua unit kapal selam diesel-elektrik Scorpène Evolved, versi lanjut pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI untuk memperkuat TNI Angkatan Laut.

Kemhan akhirnya memilih kapal selam buatan Prancis yaitu Scorpène Evolved Full LiB buatan dalam negeri. Dua kapal selam tersebut telah dibekali teknologi baterai Lithium-Ion (LiB)

Nantinya kapal Scorpène Evolved yang dipesan akan dibangun di galangan kapal PT PAL, melalui transfer teknologi. Tidak disebutkan, apakah keduanya bakal dibangun di galangan PAL atau satu unit saja.

Keputusan ini merupakan kelanjutan dari Perjanjian Kerja Sama Pertahanan antara Prancis dan Indonesia yang pertama kali ditandatangani pada Agustus 2021. Perjanjian tersebut mencakup transfer teknologi (ToT) menyeluruh dari Naval Group (sebelumnya DCNS) ke PT PAL Indonesia.

Bahkan kedua perusahaan tersebut telah bekerja sama melalui perjanjian kemitraan strategis (SPA), yang ditandatangani pada Februari 2022 lalu.

Perjanjian kemitraan tersebut mencakup pengiriman dua unit kapal selam Scorpène Evolved Full LiB yang akan dibangun di Indonesia di dalam galangan kapal PT PAL, Surabaya dengan transfer pengetahuan dan teknologi dari Naval Group dan pemanfaatan 100 persen aset produksi PT PAL.

“Naval Group merasa sangat terhormat bisa menjadi bagian dari babak baru aliansi strategis antara Indonesia dan Prancis. Dengan Scorpène Evolved Full LiB, Indonesia telah memilih kapal selam berperforma tinggi yang telah teruji di laut yang akan memperkuat kedaulatan maritim negara dan mendukung TNI AL dalam mencapai keunggulan regional di laut,” ujar Ketua dan CEO Naval Group, Pierre Eric Pommellet di Jakarta, Senin 04 April 2024.

“Selain kapal selam, kemitraan strategis kami dengan PT PAL juga akan mendukung industri pertahanan Indonesia untuk secara aktif mempersiapkan masa depan peperangan laut di Tanah Air. Kami sangat senang menyambut TNI AL dalam keluarga Scorpène,” sambung Pommellet menambahkan.

Sedangkan Presiden Direktur PT PAL, Dr Kaharuddin Djenod, mengatakan, langkah tersebut merupakan komitmen dan kepercayaan tinggi pemerintah Indonesia terhadap kemampuan engineer anak bangsa Indonesia, dalam memajukan teknologi pertahanan khususnya teknologi kapal selam.

“Komitmen pemerintah dalam mewujudkan kemandirian industri pertahanan juga didukung dengan pemberian penyertaan modal negara (PMN), untuk mendukung penuh produksi kapal selam dalam negeri di PT PAL. Ke depan, Indonesia diharapkan mampu menguasai teknologi kapal selam,” ujar Kaharuddin Djenod.

Adapun kontrak kesepakatan pembelian dua kapal selam Scorpène disaksikan Wamenhan Letjen (Purn) M Herindra dan Kabaranahan Kemenhan Marsda Yusuf Jauhari. Hanya saja, tidak dijelaskan nominal kontrak pembelian dua kapal selam tersebut.

Kapal selam kelas Scorpène memiliki bobot permukaan antara 1.600 dan 2.000 ton dan panjang keseluruhan 72 meter dan mampu menampung 31 awak.

Dengan dibekali baterai Evolved Full Lithium-Ion, hingga mampu bertahan dalam misi hingga 78-80 hari, dengan otonomi terendam lebih dari 12 hari.

Selain itu, kapal selam Scorpène dapat berlayar dengan kecepatan lebih dari 20 knot saat terendam air dan mampu menyelam hingga kedalaman lebih dari 300 meter.

Untuk persenjataannya, total muatan senjata Scorpène adalah 18 torpedo, yang didistribusikan ke enam tabung peluncur.

Kemudian kapal selam tersebut sudah dilengkapi dengan perangkat sistem manajemen tempur SUBTICS dan memiliki ketersediaan operasional di laut lebih dari 240 hari per tahun.