TANJUNGPINANG – Wakil Bupati Lingga, Neko Wesha Pawelloy, menyampaikan nelayan di daerahnya sedang resah dengan kehadiran kapal cumi dari Jawa. Pasalnya, kapal-kapal nelayan itu telah menganggu nelayan setempat.
“Hari ini masyarakat (nelayan) resah dengan kehadiran kapal luar yang mengambil cumi di Lingga,” kata Neko ditemui di Tanjungpinang, Selasa (30/08).
Ketua DPP KNPI Bidang Kelautan dan Perikanan itu menyampaikan, kapal cumi dari luar melakukan penangkapan di bawah 12 mil. “Itulah yang jadi masalah, kemarin saya sudah dempet satu kapal bersama PSDKP untuk memperingati pertama dan terakhir kali bagi mereka nelayan luar,” ujarnya di Hotel Comporta Tanjungpinang.
Lanjut, kata Neko, kapal cumi yang datang ke perairan Linggaberukuran mulai 30 gross tonnage (GT) sampai 80 GT, bahkan ada yang 100 GT. Ia menegaskan, pihaknya bersama instansi terkait akan menindak kapal luar yang melanggar di perairan Lingga.
“Kami akan tindak keseluruhan, ditangkap dan diproses sesuai hukum, belum ada operasi penangkapan,” ujar Neko.
Ia menuturkan terkait pengawasan zona tangkap 0-12 mil itu wewenangan pengawasan provinsi dan di atas 12 mil wewenang pemerintah pusat. “Makanya butuh solusi untuk mengatasi keresahan nelayan Lingga,” ujarnya.
Baca juga: Pulau Benan Destinasi Eksotis Wajib Dikunjungi di Kepri
Neko terus berupaya agar nelayan di Kepri, khususnya Lingga tidak lagi resah dengan ancaman kapal dari luar. “Secepatnya saya akan temui Menteri Kelautan dan Perikanan mencari solusi bagi nelayan Kepri,” katanya. (*)