Ngabuburit Sambil Merawai di Pelabuhan Tanjung Moco Tanjungpinang

Pelabuhan Tanjung Moco
Pemancing sedang merawai di Pelabuhan Tanjung Moco, Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. (Foto: Randi Rizky K)

TANJUNGPINANG – Ngabuburit adalah tradisi yang dikenal lekat dengan masyarakat Indonesia. Tak terkecuali di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.

Tak sah rasanya menghabiskan waktu puasa tanpa keluar rumah. ‘Cari angin’ begitulah istilahnya.

Memancing, mungkin itulah yang ada di benak sebagian orang saat memutuskan harus apa saat ngabuburit. Begitu juga di Tanjungpinang, masyarakat di sini banyak juga yang hobi memancing.

Uniknya pemancing di Tanjungpinang, khususnya masyarakat Melayu, punya teknik unik yang dinamai ‘Merawai’, yaitu teknik memancing tanpa menggunakan umpan.

Salah satu lokasi merawai favorit yang sering di datangi pemancing adalah Pelabuhan Tanjung Moco, Dompak. Lantas seperti apa ya, suasana ngabuburit para pemancing di sana?

Lokasi Pelabuhan Moco tidak jauh dari pusat Pemerintahan Provinsi Kepri di Dompak. Kira-kita sekitar 20 menit perjalanan, jika menggunakan sepeda motor dari pusat kota.

Karena perjalanan dan ngabuburit dilakukan di sore hari, hangat matahari senja terasa menyentuh pipi saat melintasi jalan menuju lokasi yang berada di ujung kota itu.

Ditambah lagi hembusan angin yang menyapa sesekali. Hamparan laut yang terlihat dari kejauhan cukup memberikan pemandangan yang memanjakan mata.

Tepat di dekat gerbang masuk Pelabuhan Tanjung Moco tampak pada sisi kiri, berjejer kokoh, mes perwira Kogabwilhan I.

Tak jauh setelah melewati simpang empat, barulah tampak pelabuhan yang panjangnya terlihat seolah membelah lautan dengan sebuah pos kosong tak bertuan di dekat pintu masuk.

“Kementerian Perhubungan Direktorat Jendral Perhubungan Laut Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang Wilayah Kerja Tanjung Moco,” sebuah tulisan terpampang di sebuah plang di samping pos itu.

Tulisan ini seakan memberi tahu kepada pengunjung, bahwa proyek ratusan miliar Kemenhub ini telah lama mangkrak tak diurus.

Tak sulit masuk kedalam pelabuhan, sebab selain tak ada penjaga, palang pembatas pun sudah ‘reot’ dan bengkok jatuh ke tanah, sehingga mudah dilewati kendaraan roda dua.

Di sepanjang pelabuhan ini dapat menemui puluhan pemancing yang sedang merawai.

Tepat di sisi ujung pelabuhan seorang pemancing bernama Bambang bercerita, ia sengaja memancing di tempat tersebut untuk menunggu waktu berbuka puasa.

“Biasalah, sesekali kami mancing di sini soalnya cocok untuk merawai,” ujarnya.

Ia pun menjelaskan, merawai adalah teknik memancing menggunakan joran, namun dengan memasang banyak kail yang diikatkan pada satu benang utama.

Walaupun tidak memakai umpan, menurut Bambang, teknik ini cukup efektif menangkap ikan-ikan kecil seperti tamban dan barongsai.

Terbukti, tampak sekantong penuh ikan yang sudah Bambang tangkap dan beberapa lainnya berserakan di kakinya.

“Kerapu pun kadang bisa naik kami buat bang,” ucapnya sambil memutar trolling pancing miliknya. Terlihat belasan ikan tersangkut di ujung-ujung kail.

Sementara itu tak jauh dari sana, pemancing lainya, Wahyu mengungkapkan, ia bersama kawan-kawannya memang sering merawai di Pelabuhan Tanjung Moco untuk mengisi waktu luang di tengah kesibukan bekerja.

Lokasi itu menurutnya cocok untuk merawai karena melimpahnya ikan-ikan kecil disana.

“Rawai tu mata pancingnya kan bisa sampai sebelas, kalau lagi banyak ikan, banyak juga yang naik,” ujarnya sambil menunjukan ikan hasil tangkapan dalam sebuah box bewarna biru.

“Bahkan paling besar saya pernah dapat tenggiri,” ujarnya.

Baca juga: Ngabuburit Seru Sambil Berburu Ikan Bakar di Tanjung Uma Batam

Tampak di dalam box yang ia bawa, penuh dengan puluhan ikan tamban, barongsai dan satu ekor tenggiri. Wahyu pun berujar, ikan hasil merawai, ia bawa pulang untuk ia konsumsi bersama keluarga.

“Tapi sebagian nanti buat makan kucing,” tuturnya.

Tak hanya pemancing di pelabuhan ini juga terlihat beberapa anak muda yang sekedar nongkrong sembari menikmati ‘sunset’. Sesekali mereka berfoto dengan berbagai gaya.

Tak hanya itu beberapa muda-mudi pun tampak berduaan sambil memancing di tengah suasana matahari yang semakin tenggelam.

“Kawan ini bang, kebetulan pengen mancing berdua aja,” ungkap salah satu pemuda sambil terkekeh. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News