TANJUNGPINANG – Orang tua siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat merasa kecewa, lantaran Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat SMP di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) tahun 2024 ini ditiadakan.
Pasalnya, anak-anak mereka sudah mempersiapkan diri dengan berlatih selama tiga bulan terakhir. Mereka ingin tampil di cabang olahraga (Cabor) renang di O2SN tahun 2024.
Bentuk keseriusan mereka untuk tampil O2SN tingkat SMP, mereka berlatih di Kolam Renang Dendang Ria di Jalan Sukaberenang, Kota Tanjungpinang.
“Kita sangat kecewa sekali. Anak kita sudah latihan pagi hingga sore. Mereka bangun pagi pukul 05.00 WIB latihan. Sore latihan lagi dari jam 16.00 WIB sampai malam jam 20.00 WIB,” kata Abdul Manan, orang tua dari siswa SMP Muhammad Fathur Rahman, Tanjungpinang, Jumat 21 Juni 2024.
Abdul Manan mempertanyakan, kenapa O2SN tingkat SD bisa dilaksanakan di Kota Tanjungpinang. Tapi, O2SN tingkat SMP tidak diadakan.
“Ini ada apa? Bagaimanalah caranya, diusahakan O2SN tetap diadakan seperti O2SN tingkat SD,” ujar Abdul Manan.
Kekecewaan ini juga disampaikan orang tua pelajar SMP lainnya, Sri Mulyati. Sri mempertanyakan, kenapa hanya O2SN tingkat SD dan SMA saja. Kenapa O2SN tingkat SMP tidak diadakan.
“Ada apa ini?,” tanya Sri.
Sementara, kata dia, anaknya dan kerabatanya sudah berlatih untuk ikut bertanding di O2SN tingkat SMP dari jauh hari.
“Dengan ada berita tidak diadakan, otomatis mereka (anak atau pelajar) kecewa dan sebagai orang tua juga ikut kecewa,” terang dia.
Kalau pihak terkait tidak ada anggaran, lanjut dia, pihak orang tua mau patungan anggaran. Supaya O2SN tingkat SMP tetap diadakan di tahun 2024 ini.
Selain orang tua pelajar, pelatih klub renang lumba-lumba Tanjungpinang, Posma Manullang juga turut kecewa O2SN tingkat SMP Tanjungpinang ditiadakan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tanjungpinang di tahun 2024.
“Sesungguhnya, kami sebagai pelatih sangat kecewa sekali tidak diadakan O2SN tingkat SMP,” ucap Posma Manullang disela melatih anak didiknya di Kolam Renang Dendang Ria.
Pasalnya, lanjut Posman, anak didiknya sudah berlatih berenang sejak jauh-jauh hari hanya untuk tampil di O2SN tingkat SMP di tahun 2024.
Selama berlatih, para orang tua sudah mengeluarkan banyak biaya untuk anaknya berlatih berenang.
“Harapan kita, bagaimana anak-anak kita menghindari dari narkoba. Ini lah salah satu hal yang perlu diaktifkan olahraga. Sehingga generasi muda mengerjakan hal yang positif untuk menghindari dan menjauhi narkoba,” ungkap Posman.