Orang Tua Murid di Batam Keluhkan Kegiatan Wisuda SD hingga SMA

Udin P Sihaloho
Anggota Komisi IV DPRD Batam, Udin P. Sihaloho. (Foto: Muhammad Chairuddin)

BATAM – Kegiatan wisuda di tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dikeluhkan orang tua murid di Kota Batam, Kepulauan Riau.

Salah seorang wali murid di sekolah swasta Batam Center, Oktavia mengaku keberatan adanya acara wisuda saat anaknya lulus SD. Ia merasa, hal tersebut cukup memberatkan dirinya.

“Harus beli toganya sendiri. Padahal toga itu dipakai cuma sekali saja. Abis itu disimpan di lemari. Padahal kita harus mempersiapkan seragam SMP-nya,” kata Oktavia, Rabu (21/06).

Ia menilai, pihak sekolah seharusnya menyediakan penyewaan toga kepada anak-anak jika tetap ingin melaksanakan wisuda. Dengan demikian, setiap orang tua tak harus membeli toga tersebut dengan harga mahal.

“Kan Nggak logika, anak teman-teman kita wisuda pakai toga, masak anak kita nggak, di-bully dong dia, insecure dong dia,” ujarnya.

“Menurut saya pakai toga kan bisa lulus kuliah nanti. Tapi ada pula yang bilang siapa tau ada anak yang tak bisa menikmati kuliah jadi bisa merasakan pakai toga,” tambah Oktavia.

Keluhan itu bahkan sudah didengar salah satu anggota Komisi IV DPRD Kota Batam, Udin P Sihaloho. Ia sontak menyoroti hal tersebut terutama SD dan SMP.

“Kalau anak TK lulus, mau masuk SD buat ada wisuda mungkin satu hal yang biasa. Itu satu hal kebanggaan anak-anak,” kata Udin.

Menurutnya, hal tersebut dapat memberatkan orang tua dan menambah biaya sekolah.

Baca juga: Imigrasi Batam Gagalkan WNA Singapura Buat Paspor Indonesia

Oleh sebab itu, ia meminta prosesi wisuda tersebut dihapuskan dan kembali pada budaya lama untuk perpisahan SD hingga SMA. Jika tetap pihak sekolah ingin menyelenggarakan wisuda, ia meminta agar tidak membebani orang tua murid.

“Sempat dibuat wisuda SD, masuk SMP, orang tua itu harus memikirkan beli seragam baru, tas baru, dan semuanya. Belum lagi beban adiknya ada yang naik kelas lainnya,” tuturnya.

“Proses wisuda-wisudaan ini disudahilah. Karena cukup memberatkan orang tua murid, banyak orang tua murid mengadu kepada saya,” tambah Udin. (*)

Ikuti Berita Lainnya diĀ Google News