Pabrikan BMW Turun Balapan MotoGP Musim 2027?

Motor BMW M1000RR yang dipakai untuk balapan World Superbike (WSBK) 2024. (Foto:Dok/Rokitbmwmotorrad WSBK)

JAKARTA – Satu lagi pabrikan Eropa yaitu BMW disebut-sebut bakal turun di balapan kelas premier MotoGP pada musim 2027.

Saat ini ada lima pabrikan motor yang bersaing, yaitu Honda dan Yamaha darti Jepang dan siasanya Ducati, Aprilia, KTM. Sebelumnya, Suzuki pamit pada terakhir kalinya pada musim balapan 2022.

Kabar BMW akan turun pada balapan MotoGP santer terdengar sejak sebulan terakhir. Pabrikan yang bermarkas di Jerman itu, kini sedang fokus pada balapan motor World Superbike (WSBK).

Nah kabar terbarunya, pimpinan BMW Markus Flasch dikabarkan sedang melakukan pembicaraan serius dengan Dorna Sports selaku penyeenggara untuk dapat mengikuti balap MotoGP.

Isu yang merebak dari pertemuan BMW dengan Dorna Sports, mereka tertarik untuk terlibat dalam kompetisi MotoGP di musim 2027.

Mengapa Tahun 2027

BMW memilih turun di MotoGP pada musim 2027 itu, karena ada penerapan regulasi baru. Aturan yang berlaku saat ini akan habis hingga akhir 2026.

Jadi logikanya, jika BMW turun MotoGP saat ini, maka riset ulang pacuan kurang efektif untuk mengikuti aturan 2027.

Prestasi

Podium juara BMW saat balapan WSBK seri Catalunya beberapa waktu lalu menjadi euforia BMW untuk dapat berprestasi signifikan.

Jika ke depan dapat mencapai target atau memuaskan manajemen, maka langkah kedepan yang lebih berkualitas yaitu MotoGP, adalah menjadi suatu hal yang logis.

“Tahun 2027 bisa menjadi waktu yang tepat untuk terlibat di MotoGP karena ini adalah saat peraturan baru akan diperkenalkan. Kami sedang berhubungan dengan Dorna dan kami sedang membicarakan regulasinya. Itu bagian dari evaluasi kami. “

“Musim 2027 akan menjadi waktu yang tepat untuk memulai. Namun hal itu tidak menjadi tekanan bagi kami untuk mengambil keputusan,” terang Markus Flasch selaku Kepala BMW Motorrad dilansir dari Motorsport.

“Kunci dari sebuah keputusan adalah meyakinkan orang tentang ide tersebut. Analisis strategis diperlukan. Pembiayaan hanyalah salah satu aspek. Pencitraan merek adalah hal lain. Jika analisisnya meyakinkan dan mendapat dukungan internal, keputusan tidak bergantung pada siapa CEO BMW Motorrad. ”

“Bukan rahasia lagi kalau saya punya gairah besar terhadap MotoGP. Namun kami tidak akan mengambil keputusan hanya karena CEO memiliki passion tertentu. Tugas kami adalah sukses di World Superbike. Pada saat yang sama, kami menganalisis arah WSBK dan apakah masuk akal bagi kami untuk mengambil langkah maju,“ tambah Flasch.