TANJUNGPINANG – Hingga saat ini krisis daging sapi segar di pasar Tanjungpinang, Kepulauan Riau masih terjadi dan pedagang pun kini beralih menjual daging ayam potong.
Krisis daging sapi segar mulai terjadi sejak bulan Juni lalu, dan masih berlangsung hingga saat ini akibat dampak dari wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Indonesia yang menyerang sapi maupun kambing.
Karena tidak ada stok daging sapi segar, terlihat disalah satu kios daging sapi segar yakni Kastha di Pasar Bintan Center Batu 9 menjual daging ayam potong di lapaknya.
Amrin, salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Tradisional Bintan Center mengatakan, sudah hampir dua bulan tidak ada stok daging sapi segar yang dapat ia potong akibat wabah PMK ini.
“Tidak ada satupun stok daging sapi segar di Tanjungpinang ini semenjak wabah PMK menyerang. Kami sudah tidak memotong kurang lebih hampir 1 bulan. Saat ini kami masih mengalami krisis daging segar,” ujar Amrin, Kamis (21/07).
Baca juga: Krisis Daging Sapi, Pedagang di Tanjungpinang Batasi Penjualan Hingga Alami Kerugian
Kemudian, Lanjut Amrin, sebelumnya waktu Iduladha kami sempat memiliki beberapa stok saja namun stok tersebut sudah kunjung habis. Hingga saat ini belum ada tambahan pengiriman stok dari Lampung.
Menurut Amrin, padahal minat beli masyarakat terhadap daging sapi segar saat ini masih sangat tinggi. Namun disayangkan, hingga kini pedagang belum dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Amrin berharap, pemerintah dapat segera mengatasi wabah PMK dan mengirimkan sapi dari daerah Lampung atau daerah lainnya yang aman dari wabah PMK untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Tanjungpinang
“Harapan kami kedepannya sapi sudah bisa masuk lagi kesini dari Lampung. Wabah PMK ini sangat mengganggu kami. Aktivitas penjualan daging sapi di Tanjungpinang saat ini benar-benar mengalami krisis,” ujarnya.
Baca juga: Singapura Butuh Ayam, Indonesia Siap Mengekspor 1.000 Ton Tahun Ini