Pedagang Ikan Sebut Pasar Puan Ramah Hanya Cocok untuk Jual Rokok

Pedagang ikan di Pasar KUD II yang pinda ke Pasar Mini Bestari sedang melayani pembeli, Ahad (9/10). (Foto:Ardiansyah Putra/Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Sejumlah pedagang di Pasar KUD II Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau masih tetap bertahan dilokasi lama dan tak mau pindah berjualan ke Pasar Relokasi Puan Ramah.

Hal itu diungkapkan salah seorang pedagang, Arfan (37) saat ditemui di pasar KUD II Kota Tanjungpinang, Ahad (09/10).

Arfan mengatakan, ada beberapa alasan yang membuat dirinya beserta pedagang lain enggan pindah ke lokasi pasar sementara Puan Ramah di Kijang Lama.

Menurutnya, Pasar Puan Ramah tak cocok untuk berjualan. Terlebih lagi, barang dagangan yang dijualnya adalah barang yang cepat busuk.

“Kita jual ikan, mana cocok sama tempatnya yang kecil dan jarang pembeli,” kata Arfan, saat ditemui di Pasar Mini Bestari Tanjungpinang.

Arfan mengaku, sebelumnya ia sempat menuruti permintaan pemerintah untuk pindah ke Pasar Puan Ramah. Namun, hanya mampu bertahan selama satu minggu saja.

“Sempat pindah ke sana, tapi rugi selama seminggu,” ucapnya.

Baca juga: Sepi Pembeli, Pedagang Ancam Tinggalkan Pasar Puan Ramah

“Disana cocoknya jual rokok aja lah, tak cocok jual ikan,” ungkapnya.

Ia menyampaikan, dilokasi sementara, tempat yang sempit dan pembuangan limbah air ikan yang kecil juga tak sesuai dengan harapan.

“Disana bau, terus mejanya juga kecil. Susah kita mau letak barang disana,” kata dia.

Arfan juga mengungkapkan, sempat dipaksa untuk pindah kembali ke Pasar Puan Ramah. Namun karena kondisi di pasar tersebut tak memungkinkan, dia bersama pedagang lain kembali berjualan di belakang Pasar Mini Bestari.

“Sempat kami kemarin dipaksa. Kalau tak pindah, nanti kami tak dapat lahan. Emangnya kami takut, kami berapa banyak pedagang ni mana ada dapat lahan disini,” ucapnya.

Hal senada juga disampaikan Wasiun, pedagang ikan lainnya. Ia mengaku enggan pindah meski mendapat ancaman, tak mendapat jatah tempat di pasar KUD II nantinya.

“Tak mau kami pindah. Ngapain pindah kesana, toh disana tempatnya juga tak memungkinkan,” katan Wasiun ditempat yang sama.

“Lagian pedagang disana juga banyak yang kembali lagi kesini,” pungkasnya.