Pemerintah Bakal Naikkan Lagi Pajak Sepeda Motor Konvensional

Antre pengisian BBM
Antrean pengendara saat pengisian BBM di salah satu SPBU Tanjungpinang, Kepri. (Foto: Muhammad Bunga Ashab/Ulasan.co)

JAKARTA – Pemerintah berencana akan menaikkan lagi pajak sepeda motor konvensional, berbahan bakar fosil demi mempercepat peralihan ke ekosistem kendaraan listrik.

Kabar tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves), Luhut Binsar Pandjaitan, Kamis 18 Januari 2023.

Menurut Luhut, rencana ini dilakukan selain untuk mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik sebagai upaya menekan polusi udara.

“Kita tadi rapat, dan berfikir sedang menyiapkan rencana menaikkan pajak untuk kendaraan sepeda motor non listrik,” kata Luhut dalam acara peresmian perusahaan mobil listrik Build Your Dream (BYD) disiarkan secara daring, Kamis 18 Januari 2023.

Luhut menjelaskan, pajak sepeda motor konvensional yang tinggi tersebut, nantinya dialokasikan untuk subsidi transportasi publik seperti LRT maupun kereta api cepat.

“Sehingga kenaikan pajak itu bisa mensubsidi ongkos-ongkos LRT maupun kereta api cepat,” kata Luhut yang juga bertugas sebagai koordinator penanganan polusi DKI Jakarta.

Luhut menambahkan, usulan itu bakal dibawa ke rapat terbatas bersama presiden sehingga diharapkan ada turunan regulasi terkait pajak sepeda motor non listrik.

Selain itu, tingkat polusi udara di kawasan Jabodetabek menjadi sorotan publik belakangan ini. Sepeda motor disebut-sebut sebagai biak kerok tingginya polusi tersebut.

Kemudian, pihak Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) mengungkap, pencemaran udara terbesar disebabkan oleh sektor transportasi.

Adapun penyebab polusi paling tinggi yakni sepeda motor sebesar 45 persen. Selanjutnya truk 20 persen, bus 13 persen, mobil diesel 6 persen, mobil bensin 16 persen, dan kendaraan roda tiga 0,23 persen.

“Sepeda motor adalah poluter terbesar, diikuti oleh truk dan bus sebagai kendaraan diesel menyumbang pollutant yang cukup besar-besar. Populasi sepeda motor yang sangat tinggi di Jakarta (lebih dari 16 juta unit) adalah faktor penyebabnya, selain teknologi sepeda motor memungkinkan emisi per penumpangnya relatif tinggi,” tulis KPBB dalam keterangannya dikutip dari detik.

Saat ini populasi motor di Indonesia memang terbilang banyak. Penjualan sepeda motor di Indonesia tahun 2023 berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) tembus 6,2 juta unit.

Jenis motor yang paling laris di dalam negeri tetap skutik yang mewakili nyaris 90 persen. Bahkan Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala menyampaikan tahun ini target penjualan naik 6,2-6,5 juta unit.