Pemkab Karimun Wacanakan Beli Gas Elpiji  3 Kg Pakai Aplikasi

Gas elpiji
Ilustrasi gas elpiji 3 kg. (Foto: Elhadif Putra)

KARIMUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, mewacanakan pembelian gas elpiji 3 kilogram (Kg) atau gas bersubsidi di daerah itu menggunakan aplikasi android.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi UMKM dan ESDM Kabupaten Karimun, Basori mengatakan, pihaknya tengah mengarah ke penggunaan aplikasi tersebut.

Menurut Basori, pengaplikasian pembelian dengan menggunakan aplikasi maka gas bersubsidi menjadi tepat sasaran. Ada juga kemungkinan penggunaan aplikasi dalam pembelian gas 3 kg diterapkan pada tahun 2024.

“Kaitannya gas subsidi jadi tepat sasaran. Tahun depan kalau efektif maka pakai android saja mengambilnya. Arahnya ke sana,” kata Basori, Sabtu (14/10).

Penggunaan sistem pembelian tersebut, jelas Basori, seperti pembelian solar bersubsidi. Menurutnya, dulu pembelian solar juga bermasalah di masyarakat Karimun. Namun, setelah penerapan sistem pembelian menggunakan aplikasi, maka penyaluran solar bersubsidi terlaksana dengan baik

“Seperti solar yang awalnya tak terkendali. Tapi setelah pakai aplikasi maka sekarang Karimun aman,” ujarnya.

Untuk penggunaan sistem pembelian itu, masyarakat hanya akan menempelkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) menggunakan aplikasi. Selanjutnya, aplikasi akan mendata jika pembeli merupakan masyarakat yang bisa mendapatkan gas elpiji bersubsidi.

“Nanti tinggal tempel saja KTP,” sebut Basori.

Diketahui permasalahan gas elpiji 3 kg  masih menghantui masyarakat Kabupaten Karimun. Masyarakat kerap mengeluhkan kekosongan gas di pangkalan-pangkalan.

Dari pantauan, sejumlah pangkalan gas elpiji masih mengalami kekosongan. Banyak masyarakat yang berkeliling mencari gas menggunakan sepeda motor.

Baca juga: Dinas Perdagangan Sebut Kendala Pengangkutan Jadi Penyebab Kosongnya Gas Elpiji di Karimun

Sementara Pemkab Karimun menyebutkan permasalah pengangkutan menjadi penyebab kekosongan gas elpiji tersebut.

Gas elpiji bersubsidi untuk Kabupaten Karimun didatangkan dari Pertamina Tanjung Uban, Kabupaten Bintan.

Basori menyebutkan pihaknya telah menyarankan agar mengganti kapal pengangkut dengan ukuran yang lebih kecil. Dengan begitu maka jumlah pengantaran gas elpiji dari Tanjung Uban ke Kabupaten Karimun semakin banyak.

“Permasalahannya pengambilan di Tanjung Uban. Rapat sama Pak bupati kemarin terungkap permasalahannya pengangkutan. Kami minta tadinya pakai kapal besar, kita sarankan untuk pakai kapal lebih kecil. Ada satu agen pakai satu kapal besar, kemudian digantikan jadi dua kapal kecil biar cepat,” katanya. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News