Penjelasan SPAM Batam Terkait Masalah Air Bersih Warga Buana Vista IV

Corporate Communication SPAM Batam, Ginda. (Foto:Muhammad Chairuddin/Ulasan.co)

BATAM – Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), angkat bicara soal kondisi aliran air bersih ke Perumahan Buana Vista IV.

Corporate Communication SPAM Batam, Ginda membantah adanya kondisi aliran air bersih mati total ke perumahan tersebut.

Menurutnya, yang terjadi adalah pengurangan jam suplai air ke Buana Vista IV lantaran pemakaian tinggi.

“Mungkin tepatnya bukan mati total, namun jam suplainya berkurang dari normal, seperti enam hingga delapan jam,” ucapnya, Senin (07/08).

“Karena beberapa daerah aliran durasi ada yang berbeda. Buana Vista IV, beberapa penyebabnya adalah jam pemakaian tinggi sampai pada pelanggan yang berada dielevasi tinggi,” tambahnya.

Ia menuturkan, saat ini SPAM Batam akan berupaya memaksimalkan aliran air bersih di Kota Batam, termasuk ke Buana Vista IV.

Dengan demikian, suplai air di wilayah tersebut bisa bertambah dan warga tidak lagi kekurangan air bersih.

“Salah satunya kami menggesa pembangunan Mukakuning Dua agar selesai,” tuturnya.

Selain itu, SPAM Batam juga menyediakan mobil tangki air untuk melayani kebutuhan warga sementara waktu. Jika memerlukan air bersih, warga bisa menghubungi call center yang tersedia.

“Untuk tangki sudah masuk ke sana, dan untuk permintaan watertangki dapat menghubungi call centre 0788-5700-000,” ucap Ginda.

Baca juga: Warga Buana Vista IV Batam ‘Mengemis’ Air Bersih ke Perumahan Lain

Sebelumnya, warga perumahan Buana Vista IV mengeluhkan kondisi air yang sulit didapatkan.

Warga pun harus meminta-minta air bersih ke perumahan lain sejak lima tahun terakhir. Bahkan beberapa kali sempat mengalami mati total sejak pengolahan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batam beralih kepengurusan.

“Selama mati total, kami minta-minta sama yang hidup. Ada juga yang minta ke luar perumahan lain. Itu pun tengah malam juga karena mereka mengalirnya juga tengah malam,” kata Yadi, salah seorang warga.

Ia menjelaskan, Buana Vista yang memiliki lahan cukup tinggi kerap kali tak mendapatkan aliran air bersih. Jika dapat, aliran air itu mengalir hanya pada malam hari. Mulai pukul 22.00 hingga 05.00 subuh.

Air yang warga tampung pada waktu itu juga hanya dapat mencukupi kebutuhan selama satu hari. Alhasil, warga harus memutar otak untuk mendapatkan air bersih lainnya.

“Sudah lama kondisinya begitu. Lima tahun terakhir itu sudah tidak normal. Sejak dipegang Moya ini tidak pernah hidup lagi,” tuturnya. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News