BATAM – Marakya penyelundupan dan peredaran gelap narkotika dan obat/bahan berbahaya (narkoba) di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) belakangan ini mendapat sorotan dari berbagai pihak. Salah satunya dari gerakan nasional anti narkotika (Granat).
Ketua Granat Kepri, Syamsul Paloh menyampaikan keprihatinannya terhadap fenomena tersebut.
Dia pun meminta pihak kepolisian untuk memberantas peredaran narkoha, dan menindak tegas jaringan narkoba hingga ke akar-akarnya.
“Peredaran narkoba ini kan tidak bisa kita prediksi, apalagi sindikatnya bisa masuk dari segala lini. Kami selalu memonitor penegakan hukum, terkait tindak kasus narkoba agar ditindak secara tegas oleh pihak berwajib,” ujar Syamsul Paloh, Jumat 07 Juni 2024.
Menurut Syamsul, Batam sebagai wilayah yang didominasi oleh perairan, menjadikannya sebagai wilayah yang berpotensi besar sebagai target sindikat narkoba luar negeri masuk ke wilayah Indonesia, baik yang sifatnya hanya menetap ataupun transit
“Penyalahgunaan narkoba di Batam telah menyebar diberbagai kalangan, mulai dari politisi hingga generasi muda. Hal ini menunjukkan bahwa peredaran zat adiktif tersebut semakin dekat dengan masyarakat,” sambung Syamsul.
Dia melanjutkan, Granat sebagai salah satu organisasi masyarakat, telah melakukan berbagai kegiatan dan aksi kolaborasi dengan langkah preemtif dan preventif dalam pemberantasan narkoba.
“Upaya kami dalam membantu pemerintah menjalankan progam Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) kepada masyarakat, yakni dengan memberikan penyuluhan lewat program Granat Go To School, Granat Go To Campus dan lainnya,” tambah dia.
Syamsu juga menekankan, pemberantasan narkoba bukan hanya menjadi tugas BNN dan kepolisian saja, melainkan juga semua pihak tanpa terkecuali.
“Ini sudah menjadi tanggung jawab bersama seluruh pihak. Ayo kita perangi narkoba, apabila menemukan hal mencurigakan terkair peredaran barang haram ini, segera laporkan kepada pihak berwajib atau bisa laporkan ke kami untuk kemudian kami tindaklanjuti kepada aparat penegak hukum,”ungkapnya.
