Perintah Tegas Pangdam Cenderawasih: Tangkap KKB Hidup atau Mati

Perintah Tegas Pangdam Cenderawasih: Tangkap KKB Hidup atau Mati
Enam dari sembilan tenaga kesehatan yang dievakuasi dari Kiwirok, Jumat (17/9) nampak mengisahkan insiden yang dialaminya setibanya di Makodam XVII Cenderawasih. Foto: Antara

Jakarta – Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono telah memerintahkan pasukan menangkap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Lamek Taplo dalam keadaan hidup atau pun mati.

Hal itu disampaikan Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) XVII/Cenderawasih, Brigjen TNI Bambang Trisnohadi usai peristiwa baku tembak antara personel gabungan TNI-Polri dan KKB yang berujung kerusuhan di Distrik Kiwirok Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada Senin, 13 September 2021.

“Perintahnya, kami bersama jajaran Polri segera mengamankan wilayah Kiwirok, sekaligus melakukan pengejaran. Kami akan tangkap hidup atau mati mereka yang bertanggungjawab,” ujar Bambang dalam keterangannya yang dikutip pada Sabtu (18/9).

Baca juga: Diteror KKB, Nakes di Kiwirok Jatuh ke Jurang

Hingga kemarin, Koopsgab TNI Papua telah berhasil mengevakuasi 10 korban, yang terdiri dari satu prajurit TNI yang mengalami luka tembak dan sembilan tenaga kesehatan.

“Dari sembilan orang nakes tadi, lima orang mengalami luka akibat penganiayaan, satu orang patah tulang akibat dihantam benda keras, ada yang terkena anak panah, ada juga yang mengalami luka tikaman dan sayatan,” ujar Bambang.

Adapun satu orang nakes bernama Gabriela Meilani ditemukan meninggal di dalam jurang setelah diduga dianiaya oleh anggota KKB. Jenazah korban berhasil dievakuasi, kemarin.

Baca juga: KKB Bakar Fasilitas Umum di Kiwirok Papua

TNI mengutuk keras tindakan KKB ini. “Mereka petugas kesehatan, pahlawan kemanusiaan kita, kenapa mereka yang jadi korban tindakan yang sangat keji? Wanita yang tak berdosa jadi korban. Saya bilang ini tindakan pengecut,” ujar Bambang.

Kodam XVII/Cenderawasih saat ini telah mengirimkan tambahan pasukan untuk mengamankan wilayah Distrik Kiwirok dan sekitarnya.

“Kami kirimkan penguatan satu peleton, sekitar 30 personel, dari 751 dan Satgas Pamtas 403. Nantinya juga akan bergabung rekan-rekan dari Polri,” pungkasnya.

Pewarta: Tempo.co
Editor: Albet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *