Pertamina Gelar Buka Puasa Bersama UMKM dan Komunitas di Batam

Pertamina
Suasana kegiatan BeDuK Ramadan di Kantor Pertamina SAR Kepri. (Foto: Irvan Fanani)

BATAM –  Pertamina Patra Niaga Kepulauan Riau (Kepri) menggelar acara buka puasa bersama dengan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan komunitas pengemudi online bertajuk ‘BeDuK’ di Kantor Pertamina SAR Kepri, Kota Batam, Kamis 28 Maret 2024.

Sales Area Manager (SAM) Pertamina Patra Niaga Kepri, Bagus Handoko nengatakan, selain memperkuat silaturrahmi, program ini juga bertujuan untuk memanfaatkan UMKM yang ada serta mendorong semangat pelaku UMKM dalam memajukan perekonomian di Kepri.

Salah satunya yakni dengan menggunakan produk-produk Pertamina seperti bright gas atau produk LPJ ( Liquefied Petrolium Gas) yang oleh Pertamina terus meningkatkan penjualan di Kepri.

“Ada 10 UMKM yang kita undang untuk hadir dalam acara ini, komunitas ojek online dan stakeholder Pertamina seperti Hiswana Migas untuk ikut memanfaatkan momentum ini meningkatkan silaturrahmi,” ujar Bagus.

Pihaknya berharap, pelaku UMKM sebagai konsumen setia produk Pertamina dapat selalu aktif menggunakan bright gas. “Kami juga berkomitmen mendorong mereka untuk terus aktif menjalankan bisnisnya,” ucap Bagus.

Bagus menambahkan, pihaknya telah membentuk tim Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idulfitri (Rafi) untuk memastikan pendistribusian dan ketersediaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG bagi masyarakat di Kepulauan Riau (Kepri) aman saat Ramadan dan Idul Fitri 2024.

“Satgas Rafi ini bertugas mulai 25 Maret hingga 21 April 2024 mendatang,” ujarnya.

Pertamina memprediksi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) produk gasoil dan gasoline di Kepri saat periode arus mudik lebaran Idulfitri 2024 menurun sekitar 5 persen dari rata-rata konsumsi harian normal.

“Konsumsi untuk gasoil yang terdiri dari Biosolar, Dexlite dan Pertamina Dex diproyeksikan menurun sekitar 5 persen. Sementara untuk gasoline yang terdiri dari Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo juga diproyeksikan turun 1 persen,” katanya.

Menurutnya, penurunan konsumsi BBM tersebut disebabkan karena Kepri bukan daerah tujuan mudik. Meski demikian, pihaknya memprediksi konsumsi BBM jenis Pertalite akan naik di titik-titik tertentu di wilayah Kepri sebesar 2 persen, dari penjualan normal 1.151 kiloliter per hari menjadi 1.169 kiloliter per hari.

“Kepri bukan merupakan daerah tujuan pemudik, bahkan sebagian masyarakat ada yang keluar Batam untuk mudik. Oleh karena itu proyeksi sales cenderung menurun,” kata Bagus.

Baca juga: Pertamina Bentuk Satgas RAFI untuk Jaga Pasokan BBM Jelang Idulfitri 2024

Ia merincikan, penjualan normal untuk BBM jenis Pertamax Turbo diprediksi menurun sebesar 10 persen dari penjualan normal 24,6 kiloliter per hari menjadi 22 kiloliter per hari. Sementara penjualan Pertamax diprediksi menjadi 54 kiloliter per hari, turun 29 persen dari penjualan normal yang berkisar 75 kiloliter per hari.

Kemudian, konsumsi gasoil jenis Biosolar diprediksi menurun sekitar 4 persen, yakni dari rata-rata penjualan normal 375 kiloliter per hari menjadi 359 kiloliter per hari. Selanjutnya, BBM Dexlite juga diproyeksikan turun 14 persen dari penjualan normal 18 kiloliter per hari menjadi 16 kiloliter per hari, dan Pertamina Dex dari 2 kiloliter per hari menjadi 1,6 kiloliter per hari atau turun sebesar 18 persen.

Bagus menambahkan, konsumsi LPG juga diproyeksikan menurun sebesar 16 persen selama periode Satgas Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 2024.

Permintaan LPG PSO atau subsidi diprediksi menurun 15 persen dari penjualan normal, LPG non-PSO turun 26 persen dan LPG untuk rumah tangga turun 16 persen.

“Pada saat periode Hari Raya Idul Fitri mendatang, sektor produksi diprediksi libur di hari-hari tertentu, sehingga kebutuhan akan LPG juga akan turun drastis,” ujar Bagus. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News