Perwira AL Amerika Cemas, Kapal Selam Nuklir Rusia Kerap Muncul di Pesisir Negaranya

Kapal selam bertenaga nuklir kelas Borei milik Angkatan Laut Rusia yang mampu meluncurkan rudal balistik antar benua. (Foto:Doc/Net)

AMERIKA SERIKAT – Perwira senior angkatan laut Amerika Serikat menyampaikan kekhawatirannya terkait kemunculan kapal selam bertenaga nuklir Angkatan Laut Rusia di perairan pesisir negaranya dalam beberapa waktu terakhir yang semakin sering terlihat.

Seperti dilansir media Amerika Serikat, semakin seringnya kemunculan kapal selam bertenaga nuklir Rusia di pesisir pantai Amerika Serikat, seperti diungkapkan seorang pejabat senior militer negara tersebut, memang menjadi ancaman.

Menurut para pejabat militer AS, meningkatnya frekuensi ‘kemunculan’ kapal bertenaga nuklir Rusia di lepas pantai negara itu memang benar terjadi.

Kemunculan kapal selam Rusia tersebut, disaat Moskow sedang menghadapi konflik dengan Ukraina yang sampai saat ini masih berlangsung.

Direktur Institut Studi Maritim Rusia (RMSI), Michael Peterson yang merupakan pakar kemampuan maritim Rusia mengatakan, bahwa ada banyak tanda bahwa Rusia telah meningkatkan penempatan kapal selam bertenaga nuklirnya ke perairan pesisir Amerika Serikat.

Menurut Petersen, pengerahan kapal selam konvensional dan bertenaga nuklir tidak hanya ditujukan di wilayah pesisir Amerika Serikat tetapi juga di Mediterania dan sekitar Eropa.

Apa yang dilakukan Moskow saat ini, kata peneliti, sama dengan apa yang dilakukan Uni Soviet kepada Amerika Serikat pada masa Perang Dingin.

Strategi Rusia menjadi lebih jelas, ketika Presiden Rusia Vladimir Putin dan pimpinan militer menugaskan beberapa aset angkatan lautnya termasuk kapal selam bertenaga nuklir terbarunya, Generalissimus Suvorov.

Kapal selam Generalissimus Suvorov, merupakan kapal selam bertenaga nuklir kelas Borey-A yang mampu meluncurkan rudal nuklir antar benua saat menyelam.

Menurut presiden Rusia, negaranya akan membangun lebih banyak kapal selam bertenaga nuklir untuk “menjamin keamanan negara selama beberapa dekade mendatang.”

Grafis spesifikasi kapal selam nuklir kelas Borei yang dioperasikan Angkatan Laut Rusia. (Foto:Doc/Naval Technology)

Sejak jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, Rusia telah bekerja tanpa kenal lelah untuk memperkuat armada kapal selam bertenaga nuklirnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Moskow telah mengembangkan beberapa jenis kapal selam bertenaga nuklir yang mampu menyelam ke lokasi strategis di Amerika Serikat dan Eropa.

Dengan perkiraan kepemilikan 58 kapal selam bertenaga nuklir yang terdiri dari beberapa kelas, aset kapal selam bertenaga nuklir Rusia tersebut mampu dikerahkan ke lokasi mana pun di dunia, termasuk perairan pesisir Amerika.

Tindakan militer Rusia yang mengerahkan kapal selam untuk muncul di perairan pesisir Amerika dianggap sebagai tindakan menantang para komandan angkatan laut Amerika Serikat, dan sedikit banyak mengikis pengaruh militer Washington.

Pada Oktober tahun lalu, Direktur Komando Utara AS dan NORAD, Jenderal Glen VanHerck mengeluarkan peringatan akan meningkatnya kehadiran kapal selam bertenaga nuklir “Severodvinsk” di perairan pesisir Amerika Serikat.

Pejabat senior militer AS mengatakan, bahwa Rusia adalah ancaman terbesar bagi militer negaranya.

“Mereka baru saja memindahkan kapal selam (kelas Severodvinsk) mereka ke Pasifik.”

Komandan Kantor Intelijen Angkatan Laut AS, Laksamana Michael Studeman dilaporkan mengatakan, bahwa kapal selam kelas Severodvinsk atau kelas Yasen sangat berbahaya.

“Kapal selam (kelas Severodvinsk) sangat modern dan memiliki berbagai kemampuan. Kapal selamnya sangat aktif,” kata Studeman, seraya menambahkan bahwa kapal selam Rusia sudah mulai berpatroli di perairan Eropa, sehingga membahayakan kepentingan Amerika Serikat.

Kapal selam Rusia juga berada di perairan Pasifik dan Atlantik.

Studeman mengatakan, bahwa mendeteksi dan melacak kapal selam Rusia adalah “ancaman ganda” bagi Amerika Serikat dan sekutunya.