Pesawat C-130J-30 Super Hercules Kedua Besok Tiba di Indonesia

Pesawat angkut C-130J-30 Super Hercules mendarat di landasan Lanud Halim Perdanakusuma setelah terbang 34 jam jam dari Lockheed Martin,Amerika Serikat. (Foto:Istimewa/Benandrian)

JAKARTA – Satu pesawat angkut berat C-130J-30 Super Hercules dijadwalkan tiba di Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta besok Rabu (28/06) pukul 14.30 WIB.

Super Hercules dengan nomor ekor A-1340 yang baru tiba tersebut, merupakan pesawat kedua pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI untuk memperkuat TNI Angkatan Udara (TNI AU).

Indonesia memesan 5 unit pesawat C-130J-30 Super Hercules langsung ke produsennya yakni Lockheed Martin di Marietta, Georgia, Amerika Serikat (AS).

Sementara, Super Hercules pertama dengan nomor ekor A-1339 telah tiba di landasan Lanud Halim Perdanakusuma, Senin (06/03) lalu.

Kemudian, tiga pesawat C-130J-30 lainnya akan dikirimkan pada bulan Juli, Oktober serta bulan Januari tahun 2024.

Seluruh pesawat C-130J-30 Super Hercules (A-1339 s/d A-1343) telah diputuskan untuk ditempatkan di Skadron Udara 31, Wing Udara 1, Lanud Halim Perdanakusuma.

Baca juga: Satu Unit C-130J-30 Super Hercules Perkuat Skadron Udara 31 TNI AU

C-130J-30 ‘Super Hercules’

Sekilas mengenai C-130 varian J-30 Super Hercules, ini adalah varian berbadan panjang dari Hercules tipe J. Versi standar J sendiri, memiliki panjang badan 29,3 meter dan seri J-30 memiliki panjang yakni 34,6 meter.

Pesawat C-130J-30 dapat mengangkut muatan berupa 8 palet atau 97 tandu atau 24 bundel CDS atau 128 pasukan tempur atau 92 pasukan terjun payung. Atau, kombinasi berat maksimum yang diizinkan seberat 20 ton.

Muatan seperti kendaraan seperti 2-3 Humvee atau satu panser LAV III (dengan turet dilepas), atau M113 APC, dapat diangkut menggunakan C-130J-30.

Keluarga varian C-130 seri J dibekali dengan empat mesin turboprop Rolls-Royce AE 2100D3 berdaya 4.700 hp, dengan enam bilah baling-baling komposit.

Pesawat memiliki performa kecepatan maksimum 410 mph atau setara 660 km/jam pada ketinggian 6.706 m dan jangkauan operasi dengan dengan muatan normal yaknio 16.000 kg mencapai 1.956 mil.

Untuk urusan cockpit, Lockheed Martin melengkapi pesawat C-130J-30 pesanan TNI AU itu dengan indikator glass cockpit. Selain itu, cockpit juga terasa lebih luas dan nyaman untuk pilot saat terbang.

Pesawat C-130J-30 diawaki tiga orang, masing-masing dua pilot dan satu orang bertindak sebagai loadmaster. Sementara, untuk C-130 klasik seri B hingga H diawaki lima orang. Masing-masing dua pilot, satu navigator, satu flight engineer, dan satu loadmaster.

Pesanan C-130J-30 Kemhan RI ini, menjadikan Indonesia sebagai pengguna pertama pesawat Super Hercules di kawasan Asia Tenggara.