Satu Unit C-130J-30 Super Hercules Perkuat Skadron Udara 31 TNI AU

Pesawat angkut C-130J-30 Super Hercules mendarat di landasan Lanud Halim Perdanakusuma setelah terbang 34 jam jam dari Lockheed Martin,Amerika Serikat. (Foto:Istimewa/Benandrian)

JAKARTA – Satu dari lima unit pesawat angkut C-130J-30 Super Hercules, pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI kini resmi memperkuat Skadron Udara 31 TNI Angkatan Udara (TNI AU).

Pesawat C-130J-30 Super Hercules pertama bernomor A-1339 tersebut, terbang dari pangkalan udara pembuatnya Lockheed Martin, Georgia, Amerika Serikat dan mendarat mulus di landasan Lanud Halim Perdana Kusuma, Senin (06/03) siang.

Bahkan, keberangkatan pesawat C-130J-30 Super Hercules pertama bernomor A-1339 dari Lockheed Martin dipantau netizen melalui aplikasi pemantau penerbangan gratis yakni Flightradar24.

Pesawat terlihat di Flightradar24 terbang mengarah ke kepulauan Maluku, dan kemudian terbang menyusuri rute di utara Pulau Jawa dari arah timur.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan, pesawat C-130J-30 Super Hercules akan ditempatkan di Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma.

Sementara, empat unit C-130J-30 Super Hercules lainnya akan tiba secara bertahap pada bulan Juni, Juli, Oktober tahun 2023 dan Januari tahun 2024.

Kedatangan pesawat pertama C-130J-30 Super Hercules A-1339 disambut oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsdya TNI A. Gustaf Brugman beserta jajaran pejabat TNI AU lainnya.

Wakasau mengatakan, C-130J-30 Super Hercules A-1339 berangkat dari pabrik Lockheed Martin di Marietta, Georgia, AS pada tanggal 28 Februari 2023. Pesawat terbang 34 jam selama enam hari.

Baca juga: Polandia Berpotensi Terlibat di Proyek Jet Tempur KF-21 Korsel-Indonesia
Pesawat angkut pesanan TNI AU, C-130J-30 Super Hercules bikinan Lockheed Martin AS. (Foto:Jetphotos)

Awalnya pengadaan lima unit pesawat angkut C-130J-30 Super Hercules oleh Kemhan RI dilaksanakan pada bulan Juli 2021. Kelima pesawat itu, nantinya akan ditempatkan di Lanud Halim Perdanakusuma dan menjadi kekuatan dari Skadron Udara 31.

Kemudian, untuk pesawat C-130H yang saat ini masih dioperasikan oleh Skadron Udara 31 akan dipindahkan ke Skadron Udara 32 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. Pesawat C-130B akan dipensiunkan secara bertahap.

Pesawat angkut C-130J-30 Super Hercules pertama tersebut, akan digunakan untuk pelatihan para awaknya terlebih dahulu mulai bulan depan.

Untuk mengoperasikan pesawat itu, lanjut Wakasau, TNI AU telah mengirim 48 personel ke Lockheed Martin, yang terdiri 12 pilot dan lainnya teknisi serta enam personel load master.

Pesawat angkut C-130J-30 Super Hercules dapat mengangkut kargo maksimal seberat 20 ton. Pengadaan C-130J Super Hercules, karena pesawat ini tangguh sebagaimana tipe C-130 Hercules yang telah digunakan TNI AU sejak tahun 1960-an.

“Pesawat Hercules didesain untuk landasan-landasan unprepared. Terlebih, ia mampu mengangkut muatan lebih banyak dan memiliki kecepatan terbang yang lebih tinggi,” ujar Marsdya TNI A. Gustaf Brugman.

Baca juga: Prototipe Jet Tempur KF-21 Boramae Kursi Tandem Sukses Terbang Perdana