TANJUNGPINANG – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Elfiani Sandri angkat bicara soal kinerja tim medisnya saat seorang peserta Jambore PKK Tanjungpinang meninggal dunia.
Ia mengungkap saat musibah meninggalnya Julainah, kader PKK Kampung Bugis sedang dalam jam istirahat.
“Saya pikir itu kegiatan sudah dipersiapkan matang dan jauh-jauh hari oleh panitia. Kita Dinkes diminta perbantukan untuk kesehatan. Pada saat kejadian itu, sedang waktunya istirahat salat. Memang musibah, siapa yang tahu,” terangnya, Sabtu (09/09).
Elfiani menuturkan, pihaknya sudah membagi petugas medis berdasarkan waktu yakni pagi hingga sore dan sore hingga malam. Termasuk hingga waktu penutupan kegiatan itu.
“Saat sore itu memang tim medis kita pun selain istirahat salat, juga sedang pergantian jadwal jaga. Petugas kita ada kok di lokasi,” imbuhnya.
Baca Juga: Satu Peserta Jambore PKK Tanjungpinang Meninggal Dunia Usai Tumbang di Panggung
Kendati demikian, ia mengaku belum mendapat informasi lengkap terkait penyebab meninggal dunia kader PKK sekaligus Ketua BKMT Kelurahan Kampung Bugis itu.
Namun saat tiba di rumah sakit, sempat mendapatkan penaganan tim dokter UGD. Kemudian saat deteksi jantung, nyawa almarhumah tidak dapat tertolong.
“Saya pun sempat menyusul ke rumah sakit, tapi setelah saya baru sampai, dapat kabar sudah tidak dapat tertolong lagi,” terangnya.
Sebelumnya, Julainah bersama rekannya seketika sakit saat sedang ikut acara hiburan di lokasi tersebut. Dari video yang Ulasan terima, Julainah tiba-tiba tumbang saat tengah asyik berjoget tradisional Dangkong dengan rekan-rekannya.
Susana pun seketika hening dan panik. Sementara orang-orang di sekitarnya berupaya langsung menghampirinya.
Panitia kegiatan sempat melarikan Julainah ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Namun di tengah perjalanan nyawanya tidak tertolong.