Petani Bintan Diajari Membaca Situasi Iklim Lewat SLI Tematik 2023 BMKG

Anggota DPR RI, Cen Sui Lan bersama Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Bintan, Mohammad Panca Azdigoena serta perwakilan pihak BMKG menyerahkan kaos keperwakilan petani Bintan, sebagai tanda Sekolah Lapangan Iklim (SLI) Tematik 2023 BMKG dimulai di Aula Kantor Kecamatan Gunung Kijang, Bintan, Kepri. (Foto:Andri DS/Ulasan.co)

BINTAN – Puluhan petani Bintan ikuti Sekolah Lapangan Iklim (SLI) Tematik BMKG 2023 di Aula Kantor Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), Senin (06/11).

Kegiatan tersebut turut dihadiri Anggota DPR RI, Cen Sui Lan yang sekaligus menyerahkan kaos ke perwakilan petani sebagai tanda peserta sekolah lapangan iklim tematik 2023.

Sekolah lapangan iklim tematik tersebut diadakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi di Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang.

Cen Sui Lan menyebutkan, sekolah lapangan iklim tematik 2023 bagus buat para petani. Tujuannya, agar para petani mampu dan terampil memahami informasi iklim beserta dampaknya terhadap kegiatan pertanian.

Selain itu, lanjut Cen Sui Lan, melalui SLI maka petani mampu melakukan berbagai upaya antisipasi dan adapatasi terhadap adanya variabilitas ataupun iklim yang ekstrem.

Baca juga: Nelayan Bintan Diimbau Waspada Bahaya Gelombang Tinggi dan Angin Kencang
Petani Bintan saat mengikuti Sekolah Lapangan Iklim (SLI) Tematik 2023 BMKG di Aula Kantor Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), Senin (06/11). (Foto:Andri DS/Ulasan.co)

“Karena kita harapkan hasil petani bisa meningkat, setelah mengikuti SLI ini. ” harap dia.

Sambung Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, A Fachri Radjab mengatakan, BMKG mengadakan sekolah lapangan iklim tematik sudah sejak tahun 2011 sampai sekarang.

Saat ini, sekolah lapangan iklim tematik 2023 diikuti sebanyak 60 orang petani berasal dari 4 kecamatan di Kabupaten Bintan, yaitu Kecamatan Bintan Timur, Kecamatan Gunung Kijang, Kecamatan Kecamatan Telok Sebong dan Kecamatan Tanjunguban.

Kata dia, sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat terpengaruh dari kondisi iklim ataupun perubahan iklim. Pemerintah telah menetapkan, yang namanya Inpres pembangunan berketahanan iklim.

Dimana ada empat sektor yang menjadi prioritas dalam pembangunan iklim, yaitu sektor air, kelautan, pesisir sektor kesehatan, dan sektor pertanian.

BMKG dalam hal ini, terus mengambil peran dalam mendukung pembangunan ini dengan memberikan kegiatan-kegiatan.

Baca juga: Polres Bintan Tanam 100 Bibit Pohon Buah-buahan

Tujuannya, adalah untuk memberikan literasi kepada masyarakat pabrik education kepada masyarakat. Sehingga tau apa yang sedang dihadapi saat ini, dan bagaimana cara mengantisipasinya.

“Petani kita ini sudah menjadi duta BMKG. Sehingga ilmu yang didapat bisa disebarluaskan ke tengah masyarakat untuk menyampaikan informasi cuaca sebenarnya pada saat itu,” harap dia.

Dalam kesempatan ini, Asisten Administrasi Perekonomian, Pembangunan Pemerintah Kabupaten Bintan, Mohammad Panca Azdigoena juga berharap, para petani dapat memahami informasi yang disampaikan dari BMKG selama sekolah lapangan iklim tematik 2023 beralngsung.

Sehingga, lanjut Mohammad Panca Azdigoena, nantinya ilmu dari SLI tersebut dapat diterapkannya pada kegiatan-kegiatan pertanian dan tentunya dapat membantu meningkatkan produksi hasil tani.

Karena tentunya ada berbagai macam istilah, dan kemudian ada dampak yang mungkin harus dipelajari.

“Kita perlu untuk mengetahui pemahaman informasi terkait iklim ini. Karena nantinya bagi petani ada manfaat yang akan diperoleh, antara lain misalnya menentukan kapan waktunya menanam, dan kemudian antisipasi yang dilakukan terhadap perubahan iklim itu sendiri. Sehingga nantinya dapat mengatur dan mengantisipasi dari lebih awal,” sebut Panca.