Pilpres Rusia Dimulai, Vladimir Putin Diprediksi Menang Lagi

MOSKOW – Rusia kembali menggelar pemilihan presiden (Pilpres) 15-17 Maret 2024, dan Presiden Putin yang kembali mencalonkan diri diprediksi akan menang.

Jika demikian, pemimpin Kremlin tersebut adalah yang paling lama menjabat sejak Josef Stalin. Dia akan mendapat masa jabatan enam tahun lagi memimpin Rusia.

Berikut 4 calon presiden (capres) yang bertarung di Pilpres Rusia 2024:

1. Vladimir Putin

Sebuah jajak pendapat di beberapa negara bagian pada Februari 2024 mengatakan bahwa penelitiannya menunjukkan lebih dari 75 persen warga Rusia siap memilih Putin.

Melansir dari Reuters, bertanggung jawab atas semua urusan negara, petahana Vladimir Putin yang berusia 71 tahun diperkirakan bakal mudah meraih kemenangan telak untuk masa jabatan 6 tahun lagi.

Putin juga dicerca oleh kritikus Kremlin sebagai penjahat perang otokratis yang memerintah dengan rasa takut, jajak pendapat di dalam negeri menunjukkan bahwa ia didukung oleh mayoritas warga Rusia.

Warga memandangnya sebagai sosok pemimpin tangguh yang diperlukan untuk melawan apa yang mereka anggap sebagai negara Barat yang suka ikut campur dan ekspansionis.

2. Nikolai Kharitonov

Nikolai Kharitonov

Capres Nikolai Kharitonov yang berusia 75 tahun merupakan anggota majelis rendah parlemen Rusia, Duma Negara. Kharitonov adalah kandidat resmi Partai Komunis, yang menempati posisi kedua setelah Putin pada setiap pemilu sejak tahun 2000.

Kharitonov adalah warga Siberia yang mencalonkan diri sebelumnya pada Pilpres tahun 2004 dan memenangkan 13,8 persen suara dan Putin 71,91 persen.

Salah satu lembaga jajak pendapat di negara bagian tersebut menyatakan laporan penelitiannya pada Februari 2024 menunjukkan, sekitar 4 persen warga Rusia siap memilih Kharitonov.

Kantor berita negara TASS mengutip pernyataannya yang mengatakan dia tidak akan mencari-cari kesalahan pemimpin Kremlin.

3. Leonid Slutsky

Leonid Slutsky

Slutsky seorang anggota senior Duma Negara, usia 56 tahun yang juga memimpin Partai Demokrat Liberal Rusia (LDPR) yang ultra-nasionalis.

Dia mengambil alih jabatan sebagai pemimpin tetap partai itu setelah pemimpin veteran LDPR, Vladimir Zhirinovsky meninggal dunia tahun 2022.

Slutsky paling sering tampil di acara TV pemerintah setempat, dan ia menyuarakan pandangan anti-Barat hingga berusaha memanfaatkan popularitas mendiang pendahulunya di kalangan masyarakat Rusia dengan berkampanye di Partai Demokrat.

Slogannya “Zhirinovsky terus hidup.” Sebuah lembaga jajak pendapat di negara bagian tersebut menyatakan bahwa penelitiannya menunjukkan bahwa sekitar 4 persen warga Rusia siap memilihnya.

4. Vladislav Davankov

Vladislav Davankov

Davankov seorang wakil ketua majelis rendah parlemen, Duma Negara dan anggota parlemen dari partai politik Rakyat Baru, yang dibantu oleh ayahnya, seorang pengusaha pada tahun 2020.

Davankov kandidat paling muda berusia 40 tahun, Davankov juga menerima berbagai penghargaan negara, termasuk satu dari Putin. Dia mengatakan dia tidak akan mengkritik lawan politiknya.

Slogan kampanye utamanya adalah “Ya untuk perubahan!” dan “Waktunya untuk orang baru!”.

Davankov telah mencoba memposisikan dirinya sebagai seseorang yang menentang pembatasan berlebihan terhadap kebebasan pribadi masyarakat dan dalam konteks politik Rusia sebagai seseorang yang lebih liberal.

Kembali ke topik pembahasan petahana Vladimir Putin. Dia mantan letnan kolonel KGB yang diangkat sebagai penjabat presiden pada hari terakhir tahun 1999 menggantikan Boris Yeltsin.

Putin kemudian menjabat dua kali masa jabatan presiden empat tahun dari tahun 2000-2008 sebelum menjadi perdana menteri dari tahun 2008-2012. Ia kembali menjabat sebagai presiden pada tahun 2012 setelah masa jabatan presiden diperpanjang menjadi enam tahun, dan kembali menjabat pada tahun 2018.

Pada tahun 2020, perubahan konstitusi dibuat yang memungkinkan Putin untuk menjalani dua masa jabatan enam tahun lagi mulai tahun 2024. Itu berarti ia dapat tetap menjabat dan berkuasa hingga tahun 2036.