BANDUNG – Holding perusahaan pertahanan negara Defend ID, PT Pindad (persero) sepakat bekerjasama dengan kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk riset pengembangan propelan dan alat deteksi peledak.
Kerjasama riset itu melibatkan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) di bidang propelan dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), menurut laman resmi pindad.
Penelitian ini dilakukan, untuk mengembangkan komposisi propelan baru yang lebih baik tingkat keamanannya dengan performa munisi yang lebih baik.
Nantinya, program riset bersama itu akan berjalan selama 2 tahun sesuai dengan roadmap yang diusulkan. Riset propelan untuk mendukung program industrialisasi propelan dalam negeri.
Adapun Kick Off Riset Propelan Merah Putih dilaksanakan Kamis 18 Agustus 2022 di ruang rapat LPPM Gedung CRCS ITB yang dihadiri oleh Direktur Teknologi & Pengembangan (Dirtekbang) PT Pindad, Sigit P. Santosa.
Baca juga: Pindad Uji Munisi Frangible ‘MU-1F’ untuk Kebutuhan Operasi Khusus
Hadir juga VP Inovasi beserta jajaran dan Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK), Sugeng Joko Sarwono beserta jajaran dari FTMD ITB.
Penelitian bersama ini untuk menjembatani gap teknologi manufaktur propelan yang ada di Indonesia, melalui proses produksi propelan skala pilot plant.
Dengan penguasaan teknologi propelan yang lebih baik melalui riset bersama ini, maka proses produksi propelan skala besar akan jauh lebih cepat tercapai.
PT Pindad sebagai anggota dari BUMN holding industri pertahanan Defend ID, aktif memproduksi berbagai alutsista untuk kebutuhan TNI-Polri.
Selain itu, Pindad telah menghasilkan sejumlah produk unggulannya seperti senjata, amunisi, kendaraan khusus untuk. Selain itu, Pindad juga memiliki Direktorat Industrial yang menghasilkan alat berat ekskavator, traktor, crane kapal laut serta pengait rel kereta api, motor traksi hingga generator.
Baca juga: Pindad Uji Munisi Terbaru untuk Senapan Sniper Kaliber 7,62mm