Pj Wali Kota Tanjungpinang Tanggapi Soal Defisit Anggaran Rp40 Miliar

Andri Rizal
Pj Wali Kota Tanjungpinang Andri Rizal. (Foto: Andri Dwi Sasmito)

TANJUNGPINANG – Penjabat (Pj) Wali Kota Tanjungpinang, Andri Rizal, menanggapi kondisi keuangan yang defisit anggaran lebih kurang Rp40 miliar.

Terkait kondisi itu, Andri mengatakan,  akan melakukan rapat pembahasaan bersama dengan dinas terkait, salah satunya Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Tanjungpinang.

“Ini akan melakukan rapat bersama BPKAD, karena saya mau menerima laporan kongkritnya dulu,” ucap Andri, Kamis 6 Juni 2024.

Dengan demikian, ia berharap nantinya ada solusi terkait menangani defisit anggaran Pemkot Tanjungpinang.

“Mudah-mudahan ada solusi, jangan sampai mengurangi pelayanan ke  masyarakat,” sebut Andri.

Baca juga: Imbas Defisit, PJ Wali Kota Tanjungpinang: OPD Harus “Puasa” Anggaran

Defisit anggaran Pemkot Tanjungpinang itu sebelumnya mencapai Rp97 miliar atau 8,89 persen dari struktur belanja daerah.

Menghadapi persoalan ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Tanjungpinang, Zulhidayat mengungkapkan, pihaknya akan melakukan penundaan belanja daerah.

Menurut Zulhidayat, hal ini terjadi dan perlu dilakukan karena Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) yang ditargetkan pada tahun 2024 meleset dari perkiraan.

“Sehingga pembiayaan yang kita gunakan dari SILPA harus dikoreksi. Melesetnya sekitar Rp97 Miliar” ujarnya, Kamis 14 Maret 2024.

Zulhidayat menjelaskan, meleset estimasi SILPA tersebut salah satunya karena serapan anggaran yang lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya sehingga tidak sesuai dengan kesepakatan.

“Kalau tahun-tahun sebelumnya sebesar 93 persen sementara di tahun ini meningkat menjadi 98 persen,” ungkapnya.

Kemudian disebabkan kondisi keuangan Pemkot Tanjungpinang yang berpotensi defisit, maka harus mengatur skala prioritas dalam menyalurkan anggaran.

“Skala prioritas kita tentu yang bisa dijalankan seperti operasional rutin kantor, Dana Alokasi Khusus (DAK), Standar Pelayanan Minimal (SPM),” ujarnya.

“Terkait dana publikasi kita masih menggunakan pola yang lain dulu sampai anggarannya tersedia,” tambahnya. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News