Polisi Gerebek Gedung di Batam, Diduga Markas Kejahatan Internasional

Suasana di lokasi penggerbekan. (Foto: Muhamad Ishlahuddin)

BATAM – Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kepolisian Daerah (Polda) Kepulauan Riau (Kepri) menggerebek salah satu tempat diduga markas kejahatan lintas internasional di daerah Industri Kara, Batam, Kepulauan Riau, Selasa (29/08).

Ratusan personel berseragam lengkap dan berpakaian biasa terlihat masuk ke dalam gedung itu, sekira pukul 15.30 WIB.

Ada juga terlihat perwakilan dari Devisi Hubungan Internasional (Div Hubinter) Mabes Polri dan Interpol asal Cina mendampingi Polda Kepri.

Baca Juga: Polisi dan BPOM Gerebek Ruko Berisi Produk Impor Cina di Batam

Tampak juga dua mobil bus dan dua lori Ditsamapta Polda Kepri terparkir di halaman dalam gedung.

Hingga pukul 21.16 WIB belum terlihat orang dibawa keluar dari gedung itu.

Dari informasi yang diterima, gedung itu diduga merupakan markas operator judi online, kejahatan skimming dan penipuan, hingga pemerasan lintas internasional.

Total ada 88 warga negara asing (WNA) asal Cina, laki-laki dan perempuan tinggal dalam gedung itu.

Dari luar gedung, tampak bangunan itu dipagari besi di sekeliling dinding bagian luarnya. Diperkirakan ada lima lantai dalam bangunan itu.

Pintu pagar warna besi otomatis warna biru menghiasi pintu masuk gedung itu. Terlihat bendera merah putih terpanjang di dekat pagar itu.

Bagian luarnya, berdiri tembok kurang lebih 3 sampai 4 meter dengan kawat berduri melingkar di atasnya.

Menurut warga sekitar, Taslim, tembok itu baru berdiri kurang lebih dua atau tiga bulan lalu.

“Dulu ini gudang, sudah lama kosong. Terus dibeli sama orang Cina, baru direnovasi,” kata Taslim.

Taslim juga mengatakan, ia pernah melihat beberapa kasur mewah masuk ke dalam gedung itu. Namun, ia tak pernah tahu aktivitas yang dilakukan orang di dalam itu.

Adanya kabar orang-orang Cina yang ada di dalam juga tak berani ia benarkan, sebab ia tak pernah melihat secara langsung orang-orang yang berada di dalam itu.

“Mungkin masuk malam hari (orang-orang di sana), siang kami tak pernah lihat ada orang. Cuma mobil keluar masuk saja, setelah itu pagar ditutup lagi,” kata dia.