Polisi Periksa Pihak SMA 1 Kundur Terkait Dugaan Bullying Dialami Siswi  Terjun ke Laut

Siswi Terjun ke Laut
Petugas mengevakuasi jenazah remaja perempuan yang terjun di laut Kundur. (Foto: Dok Basarnas)

KARIMUN – Polisi belum menemukan adanya indikasi perundungan atau bullying terhadap siswi SMA Negeri 1 Kundur, CPF (17 tahun ) yang melompat ke laut, Senin 3 September 2024.

Kapolsek Kundur, AKP Septimaris mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap kepala sekolah, wali kelas dan kawan-kawan korban.

“Yang menyatakan bully itu orang tuanya (korban). Kita tindak lanjuti ke sekolah, kita periksa kepala sekolah, wali kelas dan kawan-kawannya, tidak ada bully,” kata Septimaris.

Dari hasil pemeriksaan polisi, korban dikenal tertutup. Bahkan teman dekatnya tidak mengetahui masalah apa yang sedang dialami korban.

“Anak ini pendiam dan tertutup. Biasa pakai masker. Pacarnya sendiri juga tidak tahu korban ada masalah apa,” ujar Septimaris.

Menurut Septimaris, selama ini pergaulan antara korban dan teman-temannya selayaknya remaja biasa. Meskipun ada ejekan, namun hal tersebut tidak terus terjadi, atau tidak berulang-ulang.

“Yang namanya standar bully ini kita tidak tahu batasannya, apakah berulang-ulang. Terus dia mengalami depresi dengan tindakan bully, (maka) itu mungkin.Tapi, selama ini di sekolah itu bergaul ejek-ejek biasa, dan saya rasa tidak berulang-ulang. Namanya anak remaja bergaul. Itu (bullying) orang tuanya yang bilang,” papar Septimaris.

Baca juga: Innalillahi, Siswi Terjun ke Laut di Karimun Ditemukan Meninggal Dunia

Hingga saat ini, polisi masih belum mengetahui motif yang menyebabkan korban melompat ke laut.

“Sejauh ini kita sudah periksa masalah bully-nya dan tidak ada kaitannya. Sampai saat ini masih murni melompat dan hilang. Apakah Niatnya bunuh diri kita gak ngerti,” sebut Septimaris.

Diketahui CPF melompat ke laut di dermaga pelabuhan Polairud Lama Pulau Kundur tiga hari yang lalu. CPF ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di perairan Desa Degong, Kecamatan Belat.

“Ditemukan sekitar satu jam dari lokasi dia melompat. Kondisinya sudah meninggal dan tubuh bengkak, masih pakai baju sekolah. Kemudian dievakuasi ke RSUD,” sebut Amaris. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News