Polsek Tambelan Bintan Periksa Penjual Mie Lakse yang Picu 20 Warga Keracunan

Kapolsek Tambelan, Iptu Taufik sedang menjenguk korban yang mengalami keracunan setelah konsumsi makanan lakse goreng masih dirawat di Puskesmas Tambelan, Bintan, Kepri. (Foto:Dok/Polsek Tambelan)

BINTAN – Polsek Tambelan, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) memeriksa penjual makanan lakse goreng yang diduga menjadi pemicu 20 warga setempat mengalami keracunan saat berbuka puasa, Rabu 27 Maret 2024.

Pedagang berinisial Fr mengakui dirinya yang membuat dan menjual takjil jenis lakse goreng. Fr telah menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polsek Tambelan, Polres Bintan.

Lakse goreng yang dibuat Fr diduga menjadi penyebab 20 warga Tambelan keracunan setelah mengkonsumsi makanan tersebut saat berbuka puasa.

“Memang Fr yang membuat dan menjual takjil lakse goreng. Dia (Fr) sudah mengakui semua,” kata Kapolsek Tambelan, Iptu Taufik di Bintan, Jumat 29 Maret 2024.

Pengakuan Fr diperkuat keterangan dari lima orang saksi yang sudah diperiksa penyidik Polsek Tambelan.

Kelima orang yang memberikan keterangan itu, diantaranya dua orang karyawan Fr, dan tiga orang lagi adalah korban yang diduga keracunan.

Hasil keterangan dari tiga korban sama, yaitu membeli takjil lakse goreng dari stand milik Fr disaat menjelang berbuka puasa.

“Kita masih menunggu hasil uji laboratorium BPOM dari sampel yang di kirim pihak Puskesmas Tambelan,” ujar Iptu Taufik.

Untuk diketahui, lanjut dia, tinggal satu orang korban keracunan yang diduga setelah mengkonsumsi lakse goreng masih dirawat inap di Puskesmas Tambelan.

Baca juga: Sampel Lakse Pemicu Warga Tambelan Bintan Keracunan Dikirim ke Loka POM Tanjungpinang

“Ini saya jenguk lagi pasiennya, tinggal satu korban yang masih dirawat inap di Puskesmas Tambelan,” sebut dia.

Puskemas Tambelan, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) mengirim sampel makanan lakse yang diduga jadi pemicu 20 warga setempat alami keracunan ke Loka Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Tanjungpinang.

Sampel yang dikirim tersebut, yakni sisa makanan mie sagu atau lakse serta muntahan pasien menggunakan pesawat Susi Air melalui Bandar Udara Tambelan.

“Petugas kita sudah kirim sampelnya. Kita pakai jasa titip saja. Nanti orang Dinkes Bintan yang akan jemput sampelnya,” kata Kepala Puskesmas Tambelan, Yuliansisti di Bintan, Kamis 28 Maret 2024.

Yuliansisti pada pemberitaan sebelumnya membenarkan, ada pasien masuk ke Puskesmas Tambelan diduga keracunan makanan saat dikonfirmasi.

Kronologisnya, kata Yuliansisti, pasien datang ke UGD Puskesmas Tambelan, Rabu 27 Maret 2024 sekitar pukul 20.50WIB.

Saat itu, pasien mengeluh mual, muntah lebih dari 10 kali, Buang Air Besar (BAB) cair lebih dari 3 kali.

Dengan gejala seperti itu, pasien mengaku usai mengkonsumsi mie sagu atau disebut lakse saat berbuka puasa.