KARIMUN – Upaya penanganan hama ulat pemakan daun atau Artona yang menyerang pohon kelapa di Kecamatan Ungar, Kundur, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) masih terus dilakukan.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispantan) Kabupaten Karimun, Sukrianto Jaya Putra mengatakan populasi dari hama tersebut sudah mulai bisa dikendalikan.
“Populasi hama Artona sudah bisa ditekan,” kata Sukri, Selasa (07/11).
Untuk penanganannya, lanjut Sukri, para petani kelapa terserang hama Artona diminta untuk melakukan pemangkasan pelepah daun kepala.
Selanjutnya, petugas melakukan penyemprotan menggunakan mesin yang memiliki daya semprot besar.
“Kita kemarin sudah ngirimkan dua mesin. Dengan mesin ini bisa lebih jauh jangkauan semprotannya,” ujar Sukri.
Sukri menyebutkan, pihaknya kembali mengevaluasi hasil dari penyemprotan tersebut dalam dua atau tiga hari ke depan.
“Kita up date dua tiga hari, lihat perkembangannya. Penyuluh kami terus memberikan kabar perkembangan,” sebutnya.
Diketahui belasan hektar kebun kelapa petani di Kecamatan Ungar, Kabupaten Karimun, Kepri diserang hama Artona.
Dispantan dan Karantina Pertanian melakukan pendampingan untuk penanganannya.
Baca juga: Gas 3 Kg Langka di Karimun, Warga Serbu Pangkalan Gas Baran Timur
Disampaikan Sukri, penyuluh dari Dispantan Kabupaten Karimun sudah turun melakukan penanganan sejak awal hama mulai menyerang tanaman kelapa warga Ungar, pada bulan Mei 2023.
Terhadap hama kelapa yang ditangani tahap awal tersebut berjalan dengan baik.
“Pada saat itu telah dilakukan penanganan dengan penyemprotan pestisida. Tapi (hama) menyebar ke lahan lain,” ujar Sukri.
Dijelaskan Sukri, dalam penanganan hama tidak serta-merta bisa langsung menyemprotkan pestisida atau bahan kimia.
Penanganan harus dilakukan hati-hati dan melakukan assesment. Bahkan pihaknya melakukan koordinasi dengan ahli penanganan hama terkait langkah-langkah yang perlu dilakukan.
“Kita tidak bisa melakukan penyemprotan pestisida langsung. Harus melalui assesment lebih lanjut, dan perlu diketahui penyemprotan pestisida ini merupakan pilihan terakhir dalam penanganannya, jadi kita sangat hati-hati,” jelas Sukri.
“Kita tidak lepas tangan, memang kita harus hadir ditengah-tengah masyarakat disaat kondisi seperti ini. Disini juga kami berkoordinasi dengan Karantina Pertanian untuk pendampingannya karena mereka memiliki POPT,” tambah dia.
Hingga saat ini tidak ada gagal panen yang dialami oleh petani kelapa Ungar. Hanya saja serangan hama Artona akan menyebabkan penurunan produksi.
“Gagal panen tidak. Tapi penurunan produksi iya. Di beberapa daerah seperti Lampung kelapanya tidak mati. Hama ini menyerang daun,” terang Sukri.