BATAM – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Batam (BTH) bersiap menyambut kepulangan jemaah haji dari Tanah Suci, Arab Saudi. Jemaah haji kelompok terbang (kloter) pertama akan mendarat di Batam, Sabtu 22 Juni 2024 sekira pukul 16.55 WIB.
Masa pemulangan jemaah haji dari 28 kloter mulai hari ini hingga 22 Juli 2024.
Ketua PPIH Debarkasi Batam, Mahbub Daryanto melaporkan estimasi sebanyak 12,372 jemaah haji asal Kepulauan Riau (Kepri), Kalimantan Barat (Kalbar), Riau, dan Jambi akan tiba di Tanah Air melalui Debarkasi Batam.
Dari jumlah tersebut, 14 jemaah wafat selama penyelenggaraan haji di Arab Saudi dan telah dimakamkan di Baqi Madinah, dan Sharae Makkah.
“Alhamdulillah tahun ini sudah melewati masa-masa kritis (penyelenggaraan ibadah haji). Penyambutan jemaah di Bandara Hang Nadim akan dilakukan bersama Gubernur Kepri,” kata Mahbub dalam keterangan tertulisnya diterima Sabtu.
Sebagai informasi, kloter pertama BTH berisi jemaah haji yang berasal dari Kepri, di antaranya dari Natuna, Bintan, Tanjungpinang, dan Batam. Jemaah haji asal Batam akan langsung kembali ke rumah, sementara jemaah haji lainnya akan menginap satu malam di Asrama Haji.
Setibanya di Tanah Air, jemaah haji akan mendapatkan beberapa pelayanan mulai dari saat mendarat di Bandara Hang Nadim hingga sampai di Asrama Haji. Pelayanan tetap mengutamakan ramah lansia.
“Petugas BBKK (Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan) Batam akan masuk ke dalam kabin pesawat untuk melakukan inclearance (pengecekan kesehatan dan evakuasi bagi jemaah sakit/disabilitas) selama 20 menit, kemudian pemeriksaan kesehatan setelah jemaah turun dari pesawat selama 30 menit, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan paspor oleh pihak imigrasi selama 30 menit,” terang Mahbub.
Sesampainya jemaah haji di Asrama Haji dari bandara, akan dilaksanakan seremonial penyambutan dengan mempertimbangkan kenyamanan jemaah haji, terutama jemaah lansia dan disabilitas.
“Seremonial hanya dilaksanakan di kloter pertama jemaah asal Kepri, kloter pertama jemaah asal Riau, dan kloter pertama asal Kalbar. Ini sudah arahan dari pusat demi kenyamanan jemaah lansia. Seremoni berlangsung tidak lebih dari 30 menit, seperti saat embarkasi (pemberangkatan) kemarin, jemaah lansia langsung di fastrack (jalur cepat),” tutur Mahbub.
Terkait pelayanan distribusi barang bawaan dan air zam-zam serta transportasi jemaah ke daerah asal. Distribusi air zam-zam dilaksanakan secara kolektif melalui petugas daerah. Sementara fasilitasi transportasi jemaah ke daerah asal, pihak Dinas Perhubungan diharapkan dapat memastikan kelaikannya.
Pada saat itu PPIH Debarkasi Batam mengingatkan setibanya di Asrama Haji, jemaah haji sudah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah masing-masing. Termasuk soal keamanan, penginapan, dan konsumsi jemaah.
“Pihak keamanan mohon diperketat, khawatir ada barang hilang karena meningkat pengunjung asrama. Ketika jemaah masuk asrama sudah menjadi tanggung jawab petugas daerah. Jemaah harus lapor jika ingin keluar dari lingkungan Asrama Haji,” tegas Mahbub. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News