Prajurit Yonif Raider 600/Modang Siap Ditugaskan ke Papua

Batalyon Infanteri Raiders 600/Modang
Prajurit Batalyon Infanteri Raiders 600/Modang tengah beraksi dalam latihan bersama Angkatan Darat Amerika Serikat pada 2021 dalam Operasi Garuda Shield 2021. (ANTARA/Novi Abdi)

BALIKPAPAN – Prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 600/Modang, siap diberangkatkan untuk penugas pengamanan di wilayah timur Indonesia di Papua.

Panglima Kodam VI/Mulawarman, Mayor Jenderal TNI Teguh Pudjo Rumekso langsung menemui prajurit Yonif Raider 600/Modang di Manggar, Kalimantan Timur.

Mayor Jenderal TNI Teguh Pudjo Rumekso meninjau langsung kesiapan mereka manakala harus diberangkatkan ke Papua.

“Gunakan ilmu dan latihan yang sudah diberikan, untuk menyukseskan semua penugasan yang diberikan,” kata Rumekso, Selasa (26/4).

Rumekso mengingatkan, agar dalam penugasan ini jangan sampai ada kerugian personel maupun materiil yang disebabkan kelalaian dan kecerobohan sendiri.

Sebelum ini, seluruh prajurit sudah menjalani latihan fisik, mental, dan latihan-latihan teknis militer sesuai kondisi medan dan keadaan di Papua.

Komandan Yonif Raider 600/Modang, Mayor Infantri Kurniawan H Arridho menyatakan, selain kesiapan personel, pasukan juga didukung kesiapan peralatan perlengkapan.

“Kami sudah siap melaksanakan tugas, sebagai personel prajurit maupun satuan,” kata Mayor Infantri Kurniawan H Arridho.

Baca juga: Dirgantara Indonesia Modernisasi 12 Pesawat Angkut Militer C-130 Hercules TNI AU

Kesempatan kunjungan ini juga digunakan Rumekso bertegur sapa dengan prajurit, selain menanam pohon sawo kecik di komplek markas komando pasukan itu.

Pasukan atau prajurit raider termasuk sebagai pasukan infanteri elit.

Sesuai namanya, raider atau penyergap, pasukan ini membawa motto Cepat Senyap Tepat.

Seorang prajurit infanteri biasa dengan baret hijau harus menjalani sedikitnya enam bulan latihan di bawah komando pasukan khusus sebelum akhirnya berhak mengenakan baret hijau gelap raider.

Pasukan raider juga berkemampuan perang antiteror dan antigerilya.

Batalyon Infanteri Raiders dibentuk pada 2004, pada masa kepemimpinan Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu.

Setiap Kodam memiliki satu batalyon ini, yang dilatih secara terintegrasi dan sangat intensif melalui program khusus pembentukan.

Satuan-satuan baru di tiap Kodam itu masih ditambah beberapa Batalion Infantri Raiders, yang direkrut dari batalyon infanteri Kostrad.

Adapun peresmian Batalion Infantri Raiders ini dilaksanakan di Jalan Benyamin Suaeb bekas landas pacu Bandara Internasional Kemayoran, Jakarta, pada Hari Bhakti Kartika TNI AD 2004.

Baca juga: PT Pelni Gandeng TNI AL untuk Keamanan Kapal saat Berlayar

Sebagian prajurit raider dari Batalyon Infanteri 600 Modang ini, juga berpengalaman latihan bersama tentara Angkatan Darat Amerika Serikat.

Pada 2021 lampau mereka berlatih bersama dalam Operasi Garuda Shield 2021, berupa pendaratan pantai.

Dimana pasukan diturunkan dari perahu karet beberapa ratus meter dari pantai, dan mengendap-ngendap menuju daratan sebelum menyergap musuh yang tidak sadar sedang dikepung dan dibidik.