Protes Harga Tiket Rp3 Juta, Warga Natuna Serukan Boikot Maskapai Wings Air

Pesawat Wings Air
Pesawat Wings Air saat menurunkan penumpang dari Natuna di Bandara Hang Nadim, Batam. (Foto:Dok/Ulasan.co)

NATUNA – Masyarakat Natuna, Kepulauan Riau ramai-ramai serukan ‘Boikot Wings Air’ di media sosial, lantaran maskapai Lion Air Grup itu menaikkan harga tiket hingga Rp3 juta.

Dengan harga tiket pesawat hingga Rp3 juta tersebut, warga menilai sudah tidak wajar terlebih kondisi perekonomian di Natuna saat ini belum stabil.

Menyikapi protes warga Natuna di Media sosial itu, Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Natuna, Marzuki, langsung merespon apa yang dilakukan warganya terhadap Wings Air.

Marzuki menilai, protes warga tersebut sudah sangat wajar karena harga tiket sudah tidak masuk akal.

“Sudah sangat tidak wajar harga segitu, ditetapkan, wajar warga serukan Boikot,” ucap Marzuki kepada Ulasan.co, Jumat (8/7).

Sebelumnya, beredar di media sosial ajakan Boikot Wings air Natuna sejak Kamis (07/07) lalu. Warga Natuna Kiki Firdaus, menuliskan boikot wing air natuna dan memajang harga tiket wings air Rp3 juta, tujuan Natuna-Batam per tanggal (12/07).

Selain itu, minimnya kunjungan wisatawan ke Natuna disinyalir tingginya harga tiket pesawat.

Baca juga: Tiket Pesawat ke Natuna Mahal, Penyebab Wisatawan Malas Berkunjung

Sikap Kiki, informasi sebagai protes warga sampai saat ini hanya diam, ditengah harga tiket maskapai wing air Natuna melejit drastis.

Marzuki mengaku heran kenapa maskapai bisa mengambil kebijakan yang memberatkan masyarakat ditengah kondisi ekonomi sulit.

Padahal jelas, lanjut Marzuki, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 106 Tahun 2019, aturan tentang Tarif Batas Atas (TBA) dan Tarif Batas Bawah (TBB) untuk penerbangan reguler kelas ekonomi.

Dimana untuk TBB maskapai di Natuna berada dibawah angka Rp 1 juta rupiah.

“Kok bisa maskapai menetapkan dasar paling tinggi, sementara tidak ada tarif bawah,” tegas Marzuki.

Menyikapi hal itu, legislator Natuna tidak pernah tinggal diam dan persoalan tersebut sudah pernah dirapatkan dengan Pemerintah Natuna, Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud), bahkan hadir perwakilan Wings Air namun hingga saat ini belum ada solusi.

Sementara, Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro saat diminta keterangan terkait kenaikan harga enggan menanggapinya.

“Terima kasih atas informasinya,” tulis Danang melalui pesan Whatsapp.