PT STANIA Bangun Pabrik Solder di Batam

PT STANIA
Komisaris Utama Arsari Tambang, Hashim Djojohadikusumo (tengah) menekan tombol sirine tanda dimulainya pembangunan fisik PT STANIA di Kawasan Industri Tunas Prima, Kabil, Kota Batam. (Foto: Irvan Fanani)

BATAM – Arsari Tambang melalui anak perusahannya, PT Solder Tin Andalan Indonesia (STANIA) yang bergerak di bidang industri pembuatan logam dasar bukan besi dan perdagangan besar melebarkan sayapnya di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Hal itu ditandai dengan acara groundbreaking pembangunan PT STANIA di Kawasan Industri Tunas Prima, Kabil, Kecamatan Nongsa, Jumat 10 Mei 2023.

Acara groundbreaking tersebut dilakukan secara simbolis dengan menekan tombol sirine secara langsung oleh Komisaris Utama Arsari Tambang, Hashim Djojohadikusumo, Komisaris Utama PT STANIA, Aryo Djojohadikusumo dan Forkopimda Kepri.

“Hari ini merupakan tahap awal, kami akan membangun fisik pabrik dengan nilai investasi sebesar Rp100 miliar. Adapun keseluruhan kami akan menanamkan modal sebesar Rp400 miliar,” ujar Hashim.

Ia menjelaskan, PT STANIA akan memproduksi solder berbahan dasar timah dengan target awal sebanyak 2.000 ton per tahun dan omzet hingga Rp1,2 triliun.

Dipilihnya Kota Batam sebagai lokasi pabrik PT STANIA, kata Hashim, karena Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri dan juga Badan Pengusahaan (BP) Batam telah menyediakan fasilitas fiskal berupa pembebasan dan bea masuk.

“Karena tujuannya adalah ekspor, kami yakin nanti kami akan kompetitif berkat dukungan dari Pemrov Kepri dan BP Batam dengan fasilitas yang baik dan tenaga kerja yan terampil,” sebutnya.

Ia melanjutkan, kehadiran PT STANIA juga merupakan bentuk komitmen dukungan pihaknya terhadap pemerintah dalam program hilirisasi mineral timah dengan tujuan meningkatkan nilai tambah komoditas, memperkuat infrastruktur industri dalam negeri, serta meningkatkan peluang usaha dengan tersedianya lapangan kerja baru.

“PT STANIA memproduksi solder berbahan dasar timah yang memiliki bentuk bervariasi mulai dari solder wire hingga solder paste. Dengan sistem produksi low carbon emission yang memanfaatkan bahan baku timah ingot, perusahaan ini akan menjadi salah satu penyedia produk-produk solder utama dan terbaik di dunia yang mendukung industrialisasi dan menjadi salah satu pemasok solder terpercaya,” ujarnya.

Baca juga: Kepala BP Batam Laksanakan Groundbreaking Perluasan Jalur Laut Pelabuhan Batu Ampar Tahap I

Sementara itu, Komisaris Utama PT STANIA, Aryo Djojohadikusumo menjelaskan, alasan lain pihaknya memilih Batam sebagai lokasi pabrik, karena banyak pabrik elektronik yang sudah ada di Batam seperti PT Infineon dan PT Pegatron.

“Alasan lainnya yakni kerja sama antara Pemerintah Pusat, Pemprov Kepri dan BP Batam yang telah menyediaka fasilitas fiskal, akan memudahkan kami dalam menambah kapasitas produksi,” ucapnya.

Aryo menyebutkan, target pasar yang diincar yakni pabrik elektronik asal China yang saat ini mulai menargetkan perpindahan pabrik ke kawasan Asia Tenggara.

“Ada dua negara dengan sumber solder terbesar di dunia yakni Malaysia dan India. Jadi ini juga merupakan bentuk upaya kami untuk bersaing dengan kedua negara tersebut,” ujarnya. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News