Ratusan Warga Serbu Operasi Pasar Gas Elpiji 3 Kg di Bengkong Batam

Warga mengantre saat operasi pasar gas elpiji 3 kg di depan Kantor Camat Bengkong, Kota Batam. (Foto:Irvan Fanani/Ulasan.co)

BATAM – Ratusan warga yang didominasi emak-emak berbondong-bondong mendatangi operasi pasar gas elpiji 3 kilogram (kg) yang digelar Pertamina Patra Niaga Kepri dan Dinas Perindustrian dan Perdangangan (Disperindag) Kota Batam di depan Kantor Camat Bengkong, Senin 16 September 2024.

Salah satu warga Bengkong Sadai, Eka mengaku telah mengantre sejak pukul 08.30 WIB. Ia membawa dua tabung gas sekaligus untuk kebutuhan berjualan.

“Saya sehari-hari jualan pempek. Hampir satu bulan gas di pangkalan langka, jadi saya kadang terpaksa tidak berjualan karena tidak dapat gas,” kata Eka.

Eka mengaku senang dengan adanya operasi pasar tersebut, sehingga bisa kembali berjualan seperti biasa. “Tadi sedang buat adonan pempek di rumah, tapi saya tinggalkan dulu demi dapat gas elpiji ini,” sambung dia.

Sales Area Manager (SAM) Pertamina Patra Niaga Kepri, Bagus Handoko mengatakan, operasi pasar ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gas elpiji 3 kg warga yang sempat langka dalam beberapa pekan terakhir.

“Operasi pasar gas elpiji ini kita adakan di tiga titik. Kecamatan Batam Kota ada dua titik, di sini dan di kawasan Golden Beach. Sementara Kecamatan Batam Kota kita adakan di samping Edukits MB2,” terang Bagus Handoko.

Bagus menyebutkan, dalam operasi pasar di tiga titik tersebut pihaknya menyalurkan sebanyak 4.480 tabung.

Selain itu, kata dia, untuk meminimalisir potensi kelangkaan gas subsidi tersebut, Pertamina juga melakukan penambahan suplai elpiji 3 kg ke beberapa lokasi agen sebanyak 24.080 tabung.

“Harapan kami itu sudah bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dan posisi kelangkaan elpiji yang saat ini terjadi di beberapa titik tersebut.

Kepala Disperindag Kota Batam, Gustian Riau mengatakan, kelangkaan gas elpiji di wilayah Bengkong disebabkan oleh banyaknya pelaku usaha cafe, restoran dan usaha laundry yang menggunakan elpiji 3 kilogram.

“Bahkan kami menemukan ada usaha laundry yang pakai hampir 12 tabung gas elpiji 3 kg untuk mesin pengering. Kami minta ganti dengan bright gas yang berwarna pink,” kata Gustian Riau.

Atas temuan tersebut, pihaknya telah menyurati para pelaku usaha laundry dan cafe tersebut untuk tidak lagi menggunakan elpiji 3 kg.

“Harga gas di pasar murah kita jual sesuai HET Rp21 ribu. Syaratnya hanya menunjukkan KTP, untuk pembelian kita batasi maksimal 2 tabung per orang,” ungkapnya.