Rugikan Nelayan, Mahasiswa Natuna Tolak Konsesi ZEE Indonesia-Vietnam

Wakil Ketua, HMKN Tanjungpinang-Bintan, Arfi Zukri. (Foto:Istimewa)

TANJUNGPINANG – Himpunan Mahasiswa Kabupaten Natuna (HMKN) Tanjungpinang-Bintan menolak konsesi Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia-Vietnam.

Wakil Ketua, HMKN Tanjungpinang-Bintan, Arfi Zukri menilai, penerapan ZEE saat ini saja sudah sarat akan masalah. Contohnya, pengawasan illegal fishing oleh kapal asing yang masih lemah.

Ia khawatir, konsesi itu akan memperbesar potensi terjadinya illegal fishing yang semakin dekat dengan wilayah penangkapan ikan nelayan setempat.

“Mayoritas di Natuna adalah nelayan tradisional. Kalau kapal asing itu sudah modern. Jelas kalah saing,” kata Arfi, Jumat (23/12).

Selain itu, konsesi Indonesia-Vietnam bakal akan mempersempit perairan untuk nelayan setempat mencari ikan. Mereka tidak bisa lagi hanya mengandalkan hasil tangkapan di sekitaran mereka, karena jumlah ikan yang terus berkurang.

Oleh sebab itu, Arfi meminta agar pemerintah Indonesia membatalkan konsesi Indonesia-Vietnam karena dapat merugikan masyarakat Natuna yang berbatas langsung dengan negara tetangga itu.

“Kami mendesak pemerintah untuk membatalkan konsensi ZEE Indonesia-Vietnam. Lebih baik segera RUU Daerah Kepulauan,” tegas Arfi.

Ia juga meminta agar aparat keamanan laut dapat memperketat pengawasan, agar nelayan asing tak bisa masuk seenaknya di laut Natuna.

“Aparat keamanan harus tingkatkan pengawasan ilegas fishing dari negra asing di wilayah NKRI,” tambahnya.

Baca juga: Waspada Gelombang Tinggi di Laut Natuna dan Anambas Capai 3-4 Meter