TANJUNGPINANG – Satu unit rumah warga Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, roboh akibat gelombang tinggi dan angin kencang.
Analis Bencana BPBD Kota Tanjungpinang, Jarot mengatakan, pihaknya mendapat informasi kejadian itu dari warga bahwa rumah tersebut ambruk pada Senin malam.
“Kami dapat informasinya pada hari Selasa, kalau kejadiannya itu Senin malam,” kata Jarot, Rabu 18 Desember 2024.
Selanjutnya BPBD Tanjungpinang mendapatkan info dari masyarakat sekitar tempat kejadian bahwa Selasa malam masyarakat sekitar sudah melakukan pembersihan puing-puing rumah tersebut. Keesokkan paginya tim BPBD pergi ke lokasi kejadian.
“Proses pembersihan puing-puing sisa bangunan itu dilakukan setengah hari dari Rabu pagi hingga siang dengan 14 anggota BPBD Tanjungpinang, dan 2 anggota BPBD Provinsi Kepri,” katanya.
Rumah roboh milik R SE Muhammad dan Yuliana Bire roboh bukan hanya karena faktor cuaca tetapi juga kondisi bangunan yang sudah tidak kokoh.
“Rumahnya itu memang sudah lapuk juga, pondasinya juga sudah tidak kuat, dan ditambah lagi dengan angin kencang dan gelombang tinggi. Rumah itu juga tidak ditinggali pemiliknya,” ujar Jarot.
Jarot menambahkan pemilik rumah meminta bantuan kepada BPBD agar rumahnya diperbaiki.
“Tak bisa lagi diperbaiki sudah ambruk sudah rata dengan tanah, bahasanya bukan diperbaiki tapi dibangun kembali. Saya juga sudah mengatakan kalau membangun kembali dari BPBD, tidak ada biayanya” ujar Jarot.
Baca juga: Rumah Warga Melayu Kota Piring Ambruk ke Sungai, Sepasang Lansia Ikut Jatuh
Dalam kesempatan itu Kasi Darlog BPBD kota Tanjungpinang Yeni Wilda mengatakan kurangnya kesadaraan masyarakat atas pencegahan bencana membuat masyarakat mengalami kesulitan yang seharusnya bisa dihindari.
“Rumah itu memang sudah lapuk sudah tidak kuat, seharusnya kita sebagai pemilik rumah sadar dan melakukan perbaikan, apalagi kan itu rumah panggung yang pondasinya harus kuat karena terkena air. Jika tidak kita rawat dan dijaga ada cuaca yang seperti ini angin kencang pondasinya tak kuat menahan karena beban di atas kan berat,” kata Yeni.
Yeni mengimbau kepada masyarakat Tanjung pinang agar sadar bencana alam dan juga sadar melakukan pencegahan mandiri terhadap suatau bencana yang berpotensi akan terjadi. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News