Tanjungpinang – Setahun kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulaua Riau (Kepri) Ansar Ahmad dan Marlin Agustina dinilai kurang haromonis.
Menurut kacamata akademisi Robby Patria, komunikasi antara gubernur dan wakil gubernur tidak terlalu harmonis. Robby menuturkan, hubungan kurang harmonis dapat mempengaruhi pembangunan di Kepri, .
“Kita melihat hubungan keduanya tidak terlalu baik, sehingga percepatan pembangunan akan timpang, jika wakilnya kurang dilibatkan dalam proses pembangunan,” kata Robby di Tanjungpinang, Sabtu (26/02).
Ia berharap, komunikasi antara Ansar dan Marlin segera membaik agar visi dan misi di masa jabatan mereka terwujud.
“Kita berharap keduanya saling berbagi, saling mengisi, agar visi misi mereka terwujud,” ucapnya.
Selain permasalahan komunikasi kurang harmonis, Robby menilai, gubernur harus segera menetapkan sekretaris daerah (sekda) definitif untuk membantunya menakhodai Kepri.
“Jangan sampai seperti Jawa Tengah. Itu proses hasil open biddingnya dikembalikan sekretariat kabinet ke Pemprov Jawa Tengah,” ujarnya.
Ia berharap, kejadian di Jawa Tengah tidak terjadi di Kepri. Untuk itu, gubernur harus berperan cepat dalam menyegerakan proses penetapan sekda. Menurutnya, tidak baik jika jabatan sekda diperpanjang lagi. Sebab, sudah tiga kali dilaksanakan perpanjangan penjabat sekda.
“Katanya gubernur memiliki hubungan yang baik dengan pemerintah pusat, harusnya dimanfaatkan sedemikian rupa agar proses penetapan sekda jangan terlalu molor,” harapnya.
Baca juga: Setahun Ansar-Marlin Nakhodai Kepri