Tanjungpinang – Pengadaan pakaian dinas untuk pimpinan, anggota, serta seluruh staf Sekretariat DPRD Kepri 2021, tak selesai. Meski sudah dibayar lunas, hingga Februari 2022, seragam berbiaya lebih setengah miliar itu, belum diserahterimakan ke sekretariat dewan selaku pemesan.
Pembayaran penuh untuk pekerjaan yang tidak rampung itu dilakukan 30 Desember 2021, melalui transfer bank. CV Navi Permata Cemerlang (Navi Tailor) milik keluarga Sekretaris DPRD Kepri Martin Maromon yang dapat proyek penunjukan langsung ini, menerima aliran dana secara beruntun.
Duit tersebut cair setelah bagian keuangan setwan mendapat persetujuan dari atasannya sekaligus pengguna anggaran, Martin Maromon. Untuk pakaian sipil lengkap dibayarkan Rp182 juta, pakaian dinas harian Rp163 juta, pakaian adat daerah Rp149 juta, pakaian sipil lengkap Rp22 juta, pakaian dinas dan atribut pimpinan serta anggota dewan Rp19 juta.
Martin membenarkan pelunasan proyek seragam dengan nilai total Rp572 juta itu ke usaha jahit milik keluarganya. “Sudah. Sudah lunas,” ujarnya di Gedung DPRD Kepri, Dompak, Rabu (09/02).
Ia juga mengakui, meski sudah lunas, proyek yang bersumber dari APBD 2021 belum selesai hingga Februari 2022 ini.
Setali tiga uang. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Pakaian Dinas Setwan Kepri, Herman Muis juga menyatakan dana proyek telah dicairkan Desember 2021. Kata dia, meski sudah lunas, belum semua pakaian selesai dikerjakan.
“Uang sudah cair, ada yang sudah selesai baju Melayu (pakaian adat) dan pakaian dinas harian (PDH) ada dewan sebagian sudah ambil langsung,” kata Herman di Tanjungpinang, Kamis (10/02).
Ia menuturkan, untuk pakaian dinas lainnya belum selesai dikerjakan Navi Tailor, seperti pakaian sipil lengkap (PSL), pakaian dinas lapangan (PDL) dan pakaian olahraga. Sementara untuk pakaian adat sudah selesai dikerjakan sebelum peringatan Hari Jadi Kepri tahun lalu.
“Baju olahraga lagi proses kirim, di Navi Tailor itu ada lima item belum selesai, saya lupa apa saja,” katanya.
Baca juga: Keluarga Sekwan Garap Proyek DPRD Kepri
Heman mengaku akan memastikan lagi pakaian mana saja yang telah siap dikerjakan. Ia ingin memastikan dewan berdomisili daerah pemilihan Bintan, Tanjungpinang, Batam, telah mengambil sendiri atau mau diambilkan.
“Hari ini saya mau cek lagi. Kata yang tukang jahit ada beberapa dewan yang ambil sendiri untuk pakaian PSL, PDH, PDL,” katanya.