IndexU-TV

Taliban yang Tak Pernah Tunduk Kepada Dunia

Taliban yang Tak Pernah Tunduk Kepada Dunia
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid. Antara/Reuters

Kemesraan Taliban – China

Pada Selasa, 7 September 2021, Taliban membentuk pemerintahan Afghanistan yang baru, setelah seminggu sebelumnya mengambilalih kekuasaan istana presiden Afghanistan, seiring keputusan Amerika Serikat menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan.

Ketegangan hubungan antara Taliban dan negara barat, menyebabkan kebijakan politik Taliban berubah dan merapat ke China sebagai kekuatan baru di dunia. Gayung bersambut, China tampaknya membuka lebar-lebar hubungan keduanya, ditengah kecaman dunia internasional atas kabinet di pemerintahan Afhanistan versi Taliban.

Bantuan 300 juta vaksin dan uang sebesar 200 juta yuan yang diberikan China pada Rabu (8/9) kemarin, cukup menjadi jawaban bahwa hubungan China dan Taliban makin mesra, setelah pembentukan pemerintahan baru Taliban.

Menurut Global Times, Rabu (8/9) seorang ahli kontraterorisme dan urusan Afghanistan di Beijing, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa sulit berharap bahwa Taliban benar-benar akan memutus hubungan mereka dengan kelompok teroris.

“Taliban mungkin menyimpan beberapa teroris di negara itu sebagai alat tawar-menawar untuk membuat kesepakatan dengan negara-negara tetangga lainnya dan kekuatan besar di seluruh dunia, jadi tidak realistis untuk mengharapkan Taliban memiliki pemutusan hubungan yang jelas dan mutlak dengan semua teroris di Afghanistan saat ini,” katanya.

Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi bertemu dengan Mullah Abdul Ghani Baradar, kepala politik Taliban Afghanistan, di Tianjin, China, Rabu (28/7/2021). Foto: Reuters

Taliban sadar jika ingin mempertahankan pemerintahan negara yang berkelanjutan, China adalah satu-satunya kekuatan besar yang dapat memberikan dukungan yang berarti.

“Oleh karena itu, Taliban akan mengambil beberapa tindakan untuk memenuhi permintaan China,” kata pakar tersebut.

Presiden AS Joe Biden, pada Selasa, meyakini China akan mencoba untuk melakukan pengaturan dengan Taliban setelah kelompok militan itu merebut kekuasaan di Afghanistan pada 15 Agustus.

Ketika ditanya apakah dia khawatir China akan mendanai kelompok tersebut, yang dikenai sanksi berdasarkan hukum AS, Biden mengatakan kepada wartawan “China memiliki masalah nyata dengan Taliban.”

“Jadi mereka akan mencoba melakukan beberapa pengaturan dengan Taliban, Saya yakin. Seperti halnya Pakistan, Rusia, dan Iran. Mereka semua mencoba mencari tahu apa yang mereka lakukan sekarang.”

Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya di G7 telah sepakat untuk mengoordinasikan respons mereka terhadap Taliban.

Washington telah memblokir akses Taliban ke dana cadangan Afghanistan, yang sebagian besar dipegang oleh Federal Reserve New York, untuk memastikan kelompok itu memenuhi janjinya dalam menghormati hak-hak perempuan serta hukum internasional.

Tetapi, para ahli mengatakan banyak dari pengaruh ekonomi itu akan hilang jika China, Rusia, atau negara lain memberikan dana kepada Taliban.

Sementara Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan, kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam pembicaraan telepon pada 29 Agustus bahwa masyarakat internasional harus berhubungan dengan Taliban dan “membimbing mereka secara positif” *

Pewarta: MD Yasir
Editor: Albet

Exit mobile version