Tanjungpinang-Bintan Tiga Hari ke Depan Hujan Lokal, BMKG: Waspada Petir dan Angin Kencang

Prakirawan Stasiun BMKG Bandara RHF Kota Tanjungpinang, Arifah Dwi Yuliani saat mengukur menghitung lama penyinaran matahari selama satu hari menggunakan alat cambell stock. (Foto:Dok/BMKG Bandara RHF Tanjungpinang)

TANJUNGPINANG – Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) menyampaikan prakiraan cuaca untuk wilayah kota Tanjungpinang-Kabupaten Bintan selama tiga hari ke depan.

Dalam waktu tiga hari ke depan mulai 26-28 September 2024, wilayah Kota Tanjungpinang-Bintan beroptensi diguyur hujan yang bersifat lokal pada waktu pagi, siang, hingga malam hari.

Selain itu, suhu udara diperkirakan berkisar 24 hingga 32 derajat celsius, dengan kelembapan relatif mencapai 60-95 persen. Sedangkan angin diperkirakan bertiup dari arah tenggara hingga barat daya dengan kecepatan 5-30 km/jam.

Prakirawan Stasiun BMKG Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF), Arifah Dwi Yuliani menjelaskan adapun penyebab meningkatnya potensi hujan ini adalah Gelombang Rosby Ekuatorial, yang berperan dalam proses pembentukan awan hujan di wilayah indonesia.

Selain itu, lanjut Arifah, suhu di muka laut di sekitar Pulau Bintan yang cukup hangat juga turut mendukung pertumbuhan awan di Tanjungpinang-Bintan.

“Fenomena daerah belokan angin (sherline) yang terpantau di Kepri, menyebabkan perlambatan massa udara, yang mendorong pembentukan awan-awan konvektid penghasil hujan,” kata Prakirawan, Arifah Dwi Yuliani.

Dia juga menghimbau masyarakat agar tetap waspada potesi munculnya awan comulonimbus (CB), yang dapat menyebabkan hujan ringan hingga sedang, disertai petir dan angin kencang yang bersifat lokal pagi hari hingga sore hari.

Arifah menambahkan, kondisi gelombang di perairan Tanjungpinang-Bintan dalam kategori rendah, dengan ketinggian berkisar antara 0,5-1,25 meter. Sehinggan aman untuk aktivitas laut. Namun tetap perlu waspada terhadap perubahan cuaca.

“Masyarakat diharapkan terus mengikuti perkembangan prakiraan cuaca, dan tetap waspada potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi,” tutup arifah dwi yuliani.

Pewarta magang: Damara Agusta/Arnis Halawa