Tingkatkan Fasilitas Kesehatan, Dinkes Bintan Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak

Kepala Dinkes Bintan, Retno Riswati di Kantor DPRD Bintan. (Foto:Ardiansyah/ulasan.co)

BINTAN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bintan, terus berupaya menekan angka kasus meninggal ibu melahirkan dan anak pada tahun 2024.

Hal itu disampaikan Kepala Dinkes Bintan, Retno Riswati, saat ditemui di Kantor DPRD Bintan, Senin 10 Juni 2024.

Ia mengatakan, penyebab peningkatan tersebut lantaran banyaknya ibu hamil yang beresiko tinggi dalam proses persalinan.

Menurutnya, berbagai inovasi terus dilakukan agar menekan angka kematian ibu hamil dan anak, salah satunya sistem antar jemput kepada ibu hamil yang memiliki resiko tinggi kehamilan.

“Upaya terus kita lakukan, salah satunya sistem antar jemput ibi hamil yang berpotensi tinggi,” kata dia.

Ia menambahkan, selain faktor tersebut ada faktor lain seperti fasilitas yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) baik yang berada di Kijang maupun yang berada di RSUD Engku Haji Daud Tanjung Uban.

“Kalau soal faslitas, memang kita masih minim. Makanya kita lakukan rujukan ke RSUP,” tuturnya.

Ia menambahkan, rujukan tersebut tidak serta merta dilakukan oleh pihak Rumah Sakit, namun ada pertimbangan yang dilakukan.

“Jika tidak bisa dirujuk, ya kita tetap lakukan persalinan, mengingat jarak yang cukup jauh jika harus dirujuk ke RSUP KM 8 Tanjungpinang,” ucapnya.

Ia menyebut, jika dibanding dari tahun 2022, tahun 2024 semester 1 sudah cukup baikbaik karena adanya penurunan kasusujarnya tapi untuk angka kematian anak meningkat.

“Untuk 2022 angkanya ada 3 kasus. 2023 sama ada kasus. Sedangkan untuk 2024 alhamdulillah hanya 1 kasus. Tapi angka kematian anak, tahun 2022 sebanyak 25 anak, dan tahun 2023 menjadi 39 kasus,” ujarnya.

“Mudah-mudahan angka ini tidak bertambah dan berkurang terus setiap tahunnya,” tutupnya.