IndexU-TV

TNI AU akan Terima Drone Tempur Canggih ANKA-S dari TUSAS Turkiye Oktober 2025

UAV CH-4 Rainbow buatan China yang dioperasikan TNI AU. (Foto:Dok/Jetphotos)

TURKIYE – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) pada bulan Oktober 2025 ini, akan menerima alat utama sistem persenjataan (Alutsista) berupa Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau drone, berkemampuan tempur dengan teknologi canggih dari pabrikan TUSAS asal Turkiye.

Menurut laporan savunmasanayist, drone tempur tersebut adalah ANKA-S yang rencananya akan ditempatkan di Skadron Udara 52, Pangkalan TNI Angkatan Udara Raden Sadjad, Natuna. ANKA-S akan menggantikan drone tempur sebelumnya, yakni CH-4 Rainbow bikinan China.

TNI AU telah berinvestasi pada kendaraan tempur udara tak berawak untuk meningkatkan kemampuan perang udara beyond-visual-range (BVR). Sekaligus menjaga dan meningkatkan pengawasan wilayah udara NKRI.

Pada tanggal 22 April, pafa perayaan HUT ke-78 TNI AU Angkatan Udara Indonesia, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M Tonny Harjono menyatakan bahwa tujuan Indonesia sejalan dengan konsep tekno-militer Turkiye yang maju, serta bertujuan untuk memelopori perang anti-udara yang memanfaatkan UAV.

“Pesawat tak berawak akan menggunakan teknologi satelit untuk memfasilitasi pertempuran udara beyond-visual-range (BVR) atau jarak jauh,” kata Marsekal TNI Tonny Harjono tulis savunmasanayist.

Tahun 2019 Indonesia mendatangkan sebanyak 6 unit UAV tipe CH-4B dari China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC). Radius operasional CH-4B berkisar antara 1.500 kilometer (km) hingga 2.000 km dan dapat dikendalikan melalui SatCom.

UAV tempur ANKA-S bikinan TUSAS Turkiye untuk memperkuat TNI AU menggantikan CH-4 Rainbow. (Foto:Dok/Turkish Aerospace Industries)

Kemudian TNI AU mempersenjatai UAV CH-4B tersebut dengan amunisi berpemandu presisi udara-ke-permukaan AR-2 buatan China, dengan jangkauan 1,5-8 km.

Selain itu, Marsekal TNI Tonny Harjono belum lama ini menyampaikan, bakal mengevaluasi program kerja pertahana udara tahun 2024 dan membahas rencana postur pertahanan udara Indonesia ke depannya.

“Dengan kedatangan kendaraan tempur udara nirawak (UAV) buatan Turkiye, nantinya akan ditempatkan di Natuna untuk menggantikan CH-4, dan CH-4 akan ditarik ke Pontianak,” sebut Tonny Harjono.

Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI sebelumnya pada Februari 2023, telah memesan sebanyak 12 unit UAV ANKA-S dengan kontrak senilai $300 juta. UAV ANKA-S akan dikirimkan Oktober 2025.

Setelah itu, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akan memproduksi setengah lusin lagu UAV di dalam negeri sebagai bagian dari perjanjian transfer teknologi (ToT).

Exit mobile version