IndexU-TV

Tradisi Ziarah Kubur Jadi Berkah Bagi Penjual Bunga Tabur di Batam

Penjual Bunga Tabur
penjual bunga tabur di TPU Sei Temiang, Kota Batam. (Foto: Irvan Fanani)

BATAM – Sudah menjadi tradisi bagi sebagian masyarakat muslim untuk menyempatkan diri melaksanakan ziarah ke makam sanak saudara atau keluarga menjelang Ramadan.

Seorang penjual bunga tabur (bunga untuk para peziarah) di tempat pemakaman umum (TPU) Sei Temiang, Kota Batam, Cornelis mengatakan, setiap jelang Ramadan banyak warga yang datang ziarah kubur sebagai tradisi nyekar ke makam keluarga.

“Pembeli sudah mulai ramai, penjualan juga meningkat sejak Minggu 10 Maret kemarin,” ujarnya, Senin 11 Maret 2024.

Cornelis menjelaskan, dirinya menjual berbagai jenis bunga yang biasa dipakai berziarah. Harganya pun bervariasi, mulai dari Rp10.000 hinga Rp15.000.

“Kalau bunga tabur kemasan plastik saya jual Rp10.000 per kantong, bunga tangkai plastik Rp15.000 per tangkai dan air biasa Rp5.000 per botol,” ucapnya.

Ia juga menyebut, keuntungan meningkat dibandingkaan hari biasa. “Kalau hari biasa itu laku paling sekitat 10 kantong plastik. Tapi kalau menjelang Ramadaan seperti saat ini bisa tiga kali lipat. Kemarin saja laku sekitar 60 kantong. Kalau hari ini, baru laku sekitar 30 kantong sampai 40 kantong plastik,” bebernya.

“Saya sudah setahun berjualan bunga tabur di sini. Buka dari pagi pukul 08.00 WIB sampai sore pukul 18.00 WIB. Karena sekarang ramai pembeli, jam bukanya bisa lebih lama,” sambungnya.

Hal senada diungkapkan Sembiring, penjual bunga tabur di lokasi yang sama. Satu hari menjelang Ramadan, warga yang membeli bunga tabur di lapaknya semakin banyak.

“Dua hari ini penjualan lumayan meningkat sekitar 50 persen dibandingkan hari biasa,” ucapnya.

Ia mengungkapkan, bunga yang dijualnya bermacam-macam, mulai dari bunga tabur, bunga tangkai hidup seperti bunga mawar, krisan, anggrek serta air mawar yang ditampung dalam botol.

“Untuk bunga tangkai hidup Rp15.000 per potong, bunga tabur Rp10.000 per kantong plastik dan air mawar Rp15.000 per botol,” terangnya.

Baca juga: Penjual Bunga Cuan Jelang Ramadan, Peziarah Mulai Padati Kompleks Pemakaman Pusara Abadi Tanjungpinang

Ia mengaku, bunga yang dijualnya tersebut didatangkan dari daerah Karo, Sumatera Utara. Dalam seminggu Sembiring bisa memesan lima kardus bunga untuk dijual kembali.

“Kalau tantangannya jualan bunga tabur ini ya paling kalau cuaca panas, bunga hidup ini harus kita rawat lebih ekstra biar tidak layu. Kemudian, kalau hujan jumlah pembelinya yang sedikit menurun,” ujarnya.

“Harga bunga yang saya jual tergantung dari supplier di sana. Kalau dari sana harganya sudah mahal otomatis kita di sini juga naikkan harga. Tapi untuk sekarang harganya masih normal,” sambungnya. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News

Exit mobile version