IndexU-TV

Warga Terdampak Angin Puting Beliung di Karimun Bertambah Jadi 196 KK

KARIMUN – Jumlah warga yang terdampak bencana angin puting beliung di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kembali bertambah.

Bupati Karimun, Aunur Rafiq mengatakan, data korban yang diterima dirinya per Sabtu 18 Mei 2024 berjumlah 196 kepala keluarga (KK).

“Sebelumnya 170 KK, dan kini menjadi 196 KK. Kalau jiwanya sekitar 600 jiwa lebih,” kata Rafiq saat menyerahkan bantuan kepada korban angin puting beliung di Kantor Lurah Baran Barat, Kecamatan Meral, Sabtu 18 Mei 2024 sore.

Dalam kegiatan itu, Rafiq bersama Kepala BPBD Provinsi Kepri, Muhammad Hasbi menyerahkan bantuan berupa 188 paket sembako dari Pemerintah Provinsi Kepri, untuk warga yang terdampak puting beliung.

Sementara taksiran kerugian materil akibat bencana puting beliung mencapai Rp4,9 miliar. Jumlah korban dan kerugian masih bisa bertambah, karena Pemerintah Kabupaten Karimun masih melakukan pendataan dan kajian.

Sementara Hasbi menyampaikan tim Kaji Hitung Pasca Bencana (Jitupasna) Provinsi Kepri dan Kabupaten Karimun masih melakukan perhitungan kerugian materil di lapangan.

“Masih berkemungkinan bertambah. Karena ini belum selesai semua,” kata Hasbi.

Untuk kerugian yang dikaji mencakup kerusakan-kerusakan berat pada rumah, kios dan gudang di tiga kelurahan terdampak.

Setelah kajian dan penghitungan, lanjut Hasbi, Pemprov Kepri akan kembali menyalurkan bantuan untuk perbaikan bangunan milik warga yang rusak.

“Selesai perhitungan nanti baru kita dapat melakukan usulan ke pimpinan. Tapi namanya bantuan tidak harus sebesar nilai kerugian, karena kita ada batas nilai maksimal untuk dibantu sesuai dengan Pergub,” ujar Hasbi.

Hasbi juga mengatakan, proses penghitungan diupayakan selesai secepatnya, agar bantuan bisa segera tersalurkan.

“Kalau dari pak Gubernur, kami diberikan waktu 10 hari. Tapi tergantung dari data yang masuk ke kita nantinya, apabila cepat dikumpulkan maka segera kita proses. Bantuan yang diberikan ini by name, by andress dan by rekening masing-masing korban, tidak melalui perantara,” sebut dia.

Exit mobile version