Ulat Bulu Hitam Serang Kampung Nosari Timur di Bintan

BINTAN – Warga Kampung Nosari Timur, Kijang, Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) dihebohkan munculnya ulat bulu bewarna hitam, Jumat 26 Januari 2024.

Pasalnya, puluhan ulat bulu yang memiliki kepala berwarna merah sudah menyerang rumah warga RT01/RW15 di kampung tersebut.

Efenti, salah satu warga RT01/RW15 yang diserang ulat bulu tersebut. Dirinya tidak mengetahu persis dari mana munculnya kawanan ulat bulu tersebut di area rumahnya.

“Tiba-tiba saja ada ulat bulu di lantai rumah. Tadi, jumpa dua ekor ulat bulu,” kata Efenti.

Dikhawatirkan jumlahnya akan lebih banyak, ia pun berharap ada petugas yang membasmi ulat bulu tersebut karena sudah masuk ke dalam rumahnya. Karena dikhawatirkan ulat bulu tersebut merambat ke pakaian.

Kondisi itu juga dirasakan Eliya, warga Kampung Nosari Timur lainnya. Eliya juga menemukan puluhan ulat bulu masuk ke dalam rumahnya sudah tiga hari belakangan ini.

“Yang parah itu, semalam. Ada sampai 30an ekor ulat bulu yang kami matikan di dalm rumah,” sebut Eliya.

Eliya pun risau dengan munculnya puluhan ulat bulu tersebut, yang tidak diketahui berasal dari mana dan tiba-tiba sudah di dalam rumahnya.

“Kami baring di tempat tidur pun jadi khawatir. Kita minta ada petugas bereskan ulat bulu ini. Kami mau istirahat jadi tidak tenang,” sebut dia.

Ketua RT01, Bayu Febriyanto membenarkan, bahwa adanya fenomena munculnya ulat bulu hingga menyerang rumah warganya.

“Kita sudah menerima laporan dari warga kita terkait ulat bulu, yang sudah masuk ke rumah mereka,” ujar Febriyanto.

Atas laporan dan temuan warganya, Bayu langsung menyampaikan ke Bhabinkamtibmas Kijang Kota, hingga dinas terkait fenomena munculnya ulat bulu di rumah warganya.

“Alhamdulillah, dinas terkait sudah datang untuk melakukan penanganan untuk membasmi ulat bulu tersebut,” ucap dia.

Disaat itu, dirinya juga diberi tahu cara untuk membasmi ulat bulu bewarna hitam. Cara yang diterimanya untuk disampaikan ke warganya, yaitu menggunakan sabun cuci piring dan dicampurkan ke air.

Lalu, air sabunnya langsung disemprotkan ke ulat bulu tersebut. Supaya ulat bulu tersebut mati.

“Insya Allah langsung mati ulat bulunya,” ucapnya.

Memang, lanjut dia, sampai sekarang tidak ada terjadi kontak fisik antara ulat bulu dengan warganya. Jika ada kontak fisik, maka warga segera melapor ke dirinya.

Supaya pihaknya akan memberitahu ke pihak puskesmas terdekat.

“Di sini (RT01) banyak anak-anak kecil,” ungkap dia.