Wali Kota Rahma Ngaku Lupa Memikirkan Nasib Pedagang Pasar

Dona, salah seorang pedagang yang dinyatakan positif COVID-19 usai jalani tes Antigen. (Foto: Afriadi)

Tanjungpinang – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang tampak gamang dalam penanggulangan COVID-19. Pasalnya, Pemko Tanjungpinang belum terpikir untuk memberikan bantuan bagi pedagang di Pasar Bintan Center, Kota Tanjungpinang yang dinyatakan positif COVID-19.

Parahnya, bagi pedagang yang dinyatakan positif COVID-19 usai dilakukan tes Antigen pada kegiatan razia protokol kesehatan (Prokes) itu langsung dibawa dan di karantina di Hotel Lohas Bintan. Sementara barang dagangannya ditinggal dan dilarang diperjualbelikan kepada masyarakat.

Wali Kota Tanjungpinang Rahma mengaku belum memikirkan pemberian bantuan bagi pedagang di Bintan Center Tanjungpinang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Bahkan, ia masih mempertimbangkan untuk memberikan bantuan terhadap para pedagang yang dinyatakan positif tersebut.

“Ini nanti akan kita pertimbangkan ya, yang mana segala sesuatu itu tentu ada sebab,” kata Rahma saat memimpin kegiatan tes Antigen mendadak di Pasar Bintan Center Tanjungpinang, Sabtu (3/7).

Ia menyebutkan, ada sebanyak 10 pedagang yang ketahuan positif setelah dilakukan tes Antigen. Dilanjutnya, untuk pedagang yang kedapatan positif langsung dilakukan karantinaa, dan barang dagangannya seperti sayuran, tahun dan ikan harus dikemas dan tidak diperjualbelikan.

“Pedagang yang positif tadi hanya satu orang saja yang besar dagangannya, kalau yang jual tahu tadi sudah disuruh tak dijualkan lagi,” ucapnya.

Baca juga: Walikota Rahma Mengancam, Pedagang Histeris Takut Dagangannya Busuk

Rahma menyampaikan, bahwa kegitan tes Antigen dadakan bagi pedagang pasar itu tentu ada pro dan kontra. Namun, lanjutnya, kegiatan itu merupakan salah bentuk bukti nyata dirinya menyelamatkan dan melidungi masyarakat Tanjungpinang dari penularan COVID-19.

“Kegiatan ini tujuannya melindungi masyarakat baik itu pedagan maupun pembeli. Jadi kalau ada yang positif akan kita obati,” pungkasnya.

Sebelumnya, pedagang sayur di Pasar Bintan Center Tanjungpinang menangis histeris ketika diancam Wali Kota Tanjungpinang Rahma, yang akan menutup lapak jualan para pedagang, Sabtu (3/7/2021).

Ancaman tersebut disampaikan Rahma, apabila ada para pedagang dan masyarakat yang menolak tes Antigen yang dilakukan Pemko Tanjungpinang.

Dengar ancaman itu, Dona salah satu pedagang yang dinyatakan positif COVID-19 tak kuasa menahan air matanya, ia menangis tersedu-sedu sambil menatap ke Wali Kota Rahma yang tengah memberikan penjelasan kepada pedagang.

“Saya bukannya menolak, tapi ini kami sedang jualan, kalau tak pembeli busuk dagangan saya. Ini menyusahkan siapa yang membeli,” ucapnya.

Ia menuturkan, dirinya sangat mendukung program pemerintah melakukan swab antigen terhadap para pedagang. Namun, sebutnya, alangkah baiknya kegiatan itu dilaksanakan saat hari kerja.

“Kami berharap hari ini banyak pembeli, tapi sudah macam ini tak ada pembeli, bagusnya hari senin, itu saya dukung seratus persen,” sebutnya.

Pewarta: Afriadi
Redaktur: Albet