Batam – Wali Kota Batam Muhammad Rudi menyebutkan, pelaksanaan tes usap Antigen massal dan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Leval 4 di wilayah Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mampu menekan angka kasus COVID-19.
“Sangat positif apa yang sudah berlangsung saat ini, baik PPKM dan Antigen yang dilakukan Nakes (Tenaga Kesehatan) Puskesmas di lapangan,” kata Rudi di Aula Kantor Wali Kota Batam, Senin (2/8).
Menurut Rudi, pelaksanaan Antigen massal ini fokus menarget siapa saja yang melakukan kontak erat dengan pasien COVID-19.
Ia juga memberikan tanggapan mengenai kurangnya tenaga kesehatan yang melakukan Antigen massal di lapangan. Namun, para tenaga kesehatan yang ada saat ini tidak hanya fokus terhadap Antigen saja namun juga fokus dengan pelaksanaan vaksinasi massal.
“Tenaga kesehatan juga saat ini tidak hanya mengurusi Antigen massal saja, vaksinasi juga menjadi kerjaan mereka,” ujarnya.
Saat ditanya terkait informasi Kota Batam tidak bisa memenuhi target Antigen massal dari pemerintah pusat, Rudi pun menampiknya.
“Yang mana yang belum mencapai target, jangan disamakan dengan target ekonomi. Karena hasil Antigen masyarakat ini juga akan berpengaruh dengan perut masyarakat,” tegasnya,
Selain itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Batam Yusfa Hendri menuturkan, bahwa target Kota Batam yang diberikan Pemerintah Pusat untuk pelaksanaan Antigen massal dalam sehari sebanyak 3.307 orang dapat dilajukan.
“Jumlah testing yang kita lakukan sehari itu mencapai 3 ribuan. Jadi bukan hanya Antigen massal saja, tapi digabungkan dengan faskes, RS (rumah sakit) dan tes yang melakukan perjalanan,” imbuhnya.
Pewarta: Engesti
Editor: Albet