Warga Pasar Induk Jodoh Batam Mendadak Meninggal saat Akan Digusur

Keluarga korban menangis saat melihat Fransiska Suran terbaring di rumah duka (Foto: Engesti)

Batam – Fransiska Suran salah satu warga Pasar Induk Jodoh, Kota Batam, Kepulauan Riau mendadak meninggal dunia saat tempatnya akan digusur, Senin (26/007). Ia diduga hembuskan napas terakhirnya karena syok didatangi aparat tim terpadu.

Fransiska yang kaget melihat ratusan personel dan tiga alat berat datang ingin menghancurkan tempatnya diduga pemicu meninggal korban.

Dengan adanya korban itu, masyarakat setempat akhirnya murka kepada tim terpadu dari unsur TNI- Polri, Ditpam dan Satpol PP. Kericuhan terjadi. Aksi lempar batu pun tidak terhindarkan. Bahkan para warga yang tinggal di area Pasar Induk Jodoh yang ingin digusur itu memblokade jalan.

Suasana warga dan tim terpadu saat berdialog saat penggusuran Pasar Induk Jodoh, Batam, Kepri (Foto: Engesti)

Berdasarkan pantauan, masyarakat setempat meminta tenggang waktu dua hari untuk pindah. Namun, tidak diberikan oleh tim terpadu.

“Kami minta dua hari untuk cari tempat kenapa tidak di kasih,” teriak beberapa warga.

Berdasarkan keterangan Disperindag Kota Batam Gustian Riau pihaknya telah memberikan waktu beberapa minggu untuk pindah. Bahkan sampai waktu penggusuran tiba para warga juga sudah diberikan waktu untuk berkemas.

Tim terpadu saat melaksanakan penggusuran Pasar Induk Jodoh, Batam Kepri (Foto: Engesti)

“Sudah kita berikan waktu tapi masih saja dilokasi,” kata Gustian.

Berdasarkan pantauan sampai saat ini aksi tersebut masih berlangsung. (*)

Pewarta : Engesti
Redaktur : Muhammad Bunga Ashab