Warga Rempang Masih Tolak Relokasi, Baru 3 KK Mau Pindah Rumah

Posko Bantuan Hukum
Warga tengah duduk di posko bantuan hukum Solidaritas Nasional untuk Rempang. (Foto: Dok Ulasan)

BATAM – Sebanyak tiga kepala keluarga (KK) di Pulau Rempang, Kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, sudah pindah ke rumah relokasi sementara. Proses perpindahan itu dibantu petugas Badan Pengusahaan (BP) Batam, Senin (25/09) siang.

Namun, hingga saat ini warga Rempang masih banyak menolak relokasi dampak dari pembangunan Rempang Eco-City.

Warga tetap pada pendiriannya, bertahan di kampung meski ada ganti untung yang ditawarkan pemerintah. Keberadaan posko bantuan hukum  di Rempang jadi penyemangat bagi warga Pasir Panjang, Sembulang Hulu dan Sembulang Pasir Marah.

Warga Sembulang, Zubir.mengatakan, akan tetap bertahan di kampung halamannya meski apa pun yang terjadi.

“Ini bukan soal material, ini masalah tanah kampung itulah yang disebut marwah Melayu, kami tetap bertahan” kata Zubir.

Ia melanjutkan, Komnas HAM sudah sangat jelas memberikan rekomendasi bahwa yang harus pindah itu perusahaan, tidak merelokasi warga. “Kalau rekomendasi itu tidak dilakukan, gimana itu?,” tanyanya.

Sementara itu, dalam siaran persnya, Selasa (26/09), Kepala BP Batam, Muhammad Rudi menegaskan, warga terdampak pengembangan Rempang Eco-City dilakukan tanpa ada paksaan ataupun intervensi dari pihak manapun.

“Begitu warga pindah, uang sewa dan biaya hidup untuk tiga bulan langsung diserahkan. Ini bentuk komitmen BP Batam. Alhamdulillah, sudah ada tiga KK yang pindah,” kata Rudi.

Baca juga: BP3KR Jakarta dan Yayasan Bakti Melayu Bersatu Beri Dukungan ke Warga Pulau Rempang

Rudi berharap jumlah tersebut terus bertambah untuk ke depannya. Selain itu, warga yang pindah juga dipersilakan memilih hunian yang telah disediakan BP Batam.

“Kita beri pilihan kepada masyarakat. Apakah mereka memilih hunian yang sudah kita siapkan atau memilih secara mandiri. Ambil uang boleh atau menerima hunian yang sudah disiapkan,” tambahnya.

Rudi menjamin, bantuan hidup yang diserahkan kepada warga akan berlanjut diberikan. “Data dari tim, yang sudah mendaftar hingga saat ini berjumlah 291 KK. Sedangkan yang sudah berkonsultasi sebanyak 427 KK. Semoga ini berjalan lancar dan maksimal,” pungkasnya. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News