Wow! Arab Saudi Kucurkan Rp214 T Bangun Al Ula, Kota Dihindari Nabi Muhammad

Wow, Arab Saudi Anggarkan Rp214 T Bangun Al Ula, Kota Dihindari Nabi Muhammad
Arab Saudi tak tanggung-tanggung menggelontorkan uang ratusan miliar membangun Kota Al Ula menjadi salah satu tujuan wisata. (Foto: AFP/FAYEZ NURELDINE)

Jakarta – Arab Saudi dikabarkan mengucurkan modal hingga US$15 miliar atau senilai Rp214 triliun untuk mega proyek di Kota Al Ula hingga 2035. Hal itu dilakukan dalam upaya mendifersifikasi ekonomi dengan menggenjot sektor wisata di beberapa daerah di Arab Saudi.

Kota Al Ula merupakan kota bersejarah di Saudi. Al Ula menjadi salah satu wilayah yang menurut riwayatnya dihindari Nabi Mumammad di masa lalu.

Al Ula dikenal sebagai kawasan yang ‘berhantu,’ yang beberapa tahun mendatang disulap jadi kawasan wisata.

Banyak masyarakat Saudi yang percaya kawasan itu merupakan tempat jin dan ruh jahat sehingga harus dihindari.

Baca juga: Indonesia Masih Tunggu Keputusan Arab Saudi Soal Ibadah Haji

Pembangunan Al Ula akan dibagi menjadi tiga tahap yakni pada 2023, 2030, dan 2035.

Pemerintahan Raja Salman akan menggelontorkan US$2 miliar (Rp28 triliun) sebagai pendanaan awal untuk mengembangkan kawasan Al Ula.

CEO Komisi Kerajaan untuk Al Ula (RCU), Amr Almadani, mengatakan dana juga akan mengucur dari kemitraan Saudi dengan pihak swasta yakni sebesar US$3,2 miliar (Rp45) yang akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur kota di tahap satu pada 2023.

“Kita tak ada masalah dalam mengeksekusi fase satu, termasuk pengembangan bandara, yang sudah selesai,” kata Al Madani dikutip Arab News, April lalu.

Baca juga: Ada China Dibelakangnya, Arab Saudi Diam-diam Bangun Rudal Balistik

RCU didirikan Kementerian Keuangan Saudi pada Juli 2017 untuk mengelola perkembangan kota Al Ula.

Proyek itu, katanya, juga akan mulai mengembangkan infrastruktur trem rendah karbon.

“Dan sejauh ini, pengalaman pengunjung kami di situs warisan dan alam sedang ditingkatkan,” lanjut Al Madani.

Termasuk 22 kilometer pertama sistem trem rendah karbon dari rencana sepanjang 46 kilometer, pengembangan jaringan energi terbarukan, dan peningkatan sistem pasokan air, dan instalasi pengolahan air limbah.