Wow! Arab Saudi Kucurkan Rp214 T Bangun Al Ula, Kota Dihindari Nabi Muhammad

Wow, Arab Saudi Anggarkan Rp214 T Bangun Al Ula, Kota Dihindari Nabi Muhammad
Arab Saudi tak tanggung-tanggung menggelontorkan uang ratusan miliar membangun Kota Al Ula menjadi salah satu tujuan wisata. (Foto: AFP/FAYEZ NURELDINE)

Al Ula terletak 1.100 kilometer dari Ibu Kota Riyadh. Situs ini terdiri dari 22.561 kilometer persegi padang pasir, pegunungan batu pasir, dan situs warisan budaya kuno, termasuk Hegra, yang masuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO pertama di Saudi.

Hegra merupakan situs kota kuno yang terletak di kota selatan utama kerajaan Nabatean. Area ini terdiri dari hampir 100 makam dengan fasad rumit yang dipotong menjadi batu pasir.

Tahun lalu, Putra Mahkota MbS, mengumumkan proyek pembangunan Al Ula atau ‘Journey Through Time Masterplan’ yang diharapkan selesai pada 2035.

Proyek pengembangan itu bertujuan menciptakan 38 ribu lapangan pekerjaan, menarik 2 juta pengunjung per tahun, memperluas populasi daerah menjadi 130 ribu jiwan, dan menyumbang $32 miliar atau Rp458 triliun untuk ekonomi Kerajaan.

“Kami sudah masuk pasar. Kami sudah secara aktif terlibat dengan beberapa perusahaan investasi dan struktur dana agar berpartisipasi mulai hari ini,” katanya.

Brand perhotelan internasional seperti Accor/Banyan Tree, dan Habitat mengonfirmasi partisipasi mereka, dan lebih banyak lagi yang akan terlibat dalam proyek itu.

AlMadani mengatakan, mayoritas minat investasi awal berasal dari pemain domestik, tetapi ketika proyek mulai terbentuk, pemain internasional diharapkan bergabung dalam kemitraan dengan pengembang dan investor lokal.

Kingdoms Institute, pusat global Al Ula untuk penelitian arkeologi dan konservasi, sudah melakukan penggalian ekstensif di situs tersebut.

Tim telah menemukan lebih dari 1.000 mustatil yang sebelumnya tidak diketahui. Mustatil, yang dalam bahasa Arab berarti persegi panjang, adalah bangunan berdinding batu kuno besar berusia ribuan tahun.

Penelitian mustatil merupakan prioritas RCU dan proses pengungkapannya saat ini menjadi fokus serial dokumenter Discovery Channel.

Al Madani mengatakan Saudi, harus menyadari potensi lanskap budaya yang menakjubkan dan menunjukkan ke dunia sebagai museum yang hidup.

“Sembari memastikan kami memberi penduduk peluang ekonomi baru dan pengalaman unik para pengunjung, menyatukan semua ini secara terintegrasi sebenarnya merupakan tantangan,” katanya.

Proyek itu juga untuk mematahkan stigma bahwa pembangunan harus mengorbankan alam.

“Inilah yang membuat kami bersemangat, untuk mengeluarkan kepada dunia model baru untuk pembangunan berkelanjutan yang menghormati budaya, warisan, dan penduduk negeri ini.”