20 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa Bumi di Cianjur

Korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat saat ditangani oleh RSUD Cinajur, Senin (21/11), (Foto:Instagram)

JAKARTA – Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan melaporkan 20 orang warga meninggal dunia akibat gempa yang terjadi hari ini, Senin (21/11) di Cianjur, Jawa Barat.

AKBP Doni Hermawan menyebutkan, 20 orang yang dilaporkan meninggal dunia tersebut merujuk data dari RSUD Kabupaten Cianjur. Selain itu, sebanyak 100 orang warga lainnya mengalami luka dan dirawat di RSUD.

“Sementara masih dalam pendataan yang sudah kita bisa lihat secara langsung sedang ditangani luka-luka itu 100 orang, meninggal dunia 20 orang data itu di RSUD Kabupaten Cianjur,” kata Doni Hermawan, Senin (21/11) dikutip dari cnnindonesia.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melaporkan dua orang yang meninggal dunia, Senin (21/11).

Kini, jumlah tersebut terus berkembang menjadi 20 orang. Berdasarkan data dari pihak RSUD Cianjur, yang merawat korban gempa bumi tersebut.

“Sejumlah rumah warga rusak pasca peristiwa gempa bumi tersebut,” mengutip siaran pers dari Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Senin (21/11).

Kemudian, data sementara per pukul 14.11 WIB tercatat ada 7 unit rumah yang mengalami rusak berat. Selain itu, satu pondok pesantren rusak berat dan RSUD Cianjur rusak sedang.

Lalu, kerusakan di fasilitas publik kini masih diidentifikasi tingkat kerusakan, antara lain gedung dua gedung pemerintah, tiga gedung fasilitas Pendidikan serta satu tempat ibadah.

“Tim Reaksi Cepat BPBD setempat masih melakukan pendataan di wilayah,” mengutip siaran pers.

Beberapa gedung roboh akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat. (Foto:Instagram)

Merujuk data BNPB, warga di Cianjur merasakan guncangan cukup kuat selama 10 hingga 15 detik. Selain wilayah Cianjur, BPBD Kabupaten Bogor melaporkan dua rumah warga rusak. Guncangan gempa di wilayah ini dirasakan sedang 5 hingga 7 detik.

Kemudian, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menginformasikan, warganya juga merasakan guncangan cukup kuat selama 7 hingga 10 detik.

“BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bahaya gempa bumi,” mengutip siaran pers BNPB.

“Warga di wilayah terdampak gempa dapat melakukan pengecekan struktur bangunan apabila ingin memasuki rumahnya kembali.”

Sementara, Bupati Cianjur Herman, Suherman mengatakan, rumah-rumah warga hingga gedung Sekretaris Daerah (Sekda) hancur akibat dampak gempa berkekuatan magnitudo 5,6 tersebut.

“Warga histeris, rumah-rumah hancur, pendopo plafonnya berjatuhan, gedung Sekda hancur dan listrik padam. Perabotan rumah tangga warga hancur,” kata Herman dikutip dari cnnindonesia.

Herman juga mengatakan, gempa dengan getaran yang kuat itu menimbulkan bencana longsor yang membuat jalur Cipanas dan Cianjur terputus.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,6 di Cianjur Guncang Jakarta